Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Ketidakpastian Global Picu Penurunan Aset Saham Indonesia
Ketidakpastian Global Picu Penurunan Aset Saham Indonesia

Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede mengungkapkan ketidakpastian global dan penurunan harga batu bara sebagai faktor utama penurunan aset saham di Indonesia.

#planetantara
Investor Butuh Strategi Adaptif Hadapi Ketidakpastian Global
Investor Butuh Strategi Adaptif Hadapi Ketidakpastian Global

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai investor perlu strategi adaptif karena ketidakpastian global akibat perang tarif, volatilitas pasar, dan kebijakan moneter yang belum pasti, sehingga diperlukan diversifikasi portofolio investasi.

#planetantara
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global

Pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah tengah tertekan, namun fondasi ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dan mampu menghadapi tantangan global dengan strategi tepat dan kerjasama semua pihak.

Sumber Antara
IHSG Anjlok 9%, Ikuti Pelemahan Bursa Global Akibat Kebijakan Tarif AS
IHSG Anjlok 9%, Ikuti Pelemahan Bursa Global Akibat Kebijakan Tarif AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pagi ini, mengikuti pelemahan bursa global yang dipicu kebijakan tarif impor Amerika Serikat, memicu kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi.

#planetantara
IHSG Anjlok 9 Persen, Trading Halt, Tapi Peluang Rebound Terbuka Lebar?
IHSG Anjlok 9 Persen, Trading Halt, Tapi Peluang Rebound Terbuka Lebar?

Setelah trading halt akibat anjloknya IHSG 9 persen, analis melihat peluang rebound signifikan di tengah fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan posisi strategis di pasar global.

#planetantara
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif AS
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif AS

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diiringi kekhawatiran investor global atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan deflasi di Tiongkok.

#planetantara
IHSG di Fase Transisi: Peluang dan Tantangan bagi Investor
IHSG di Fase Transisi: Peluang dan Tantangan bagi Investor

Volatilitas IHSG yang tinggi di tengah ketidakpastian global dan domestik menghadirkan peluang dan tantangan bagi investor jangka panjang, dengan potensi rebound maupun penurunan indeks.

#planetantara
Pelaku Pasar Modal Menanti Hasil Negosiasi Tarif RI-AS di Tengah Tekanan Global
Pelaku Pasar Modal Menanti Hasil Negosiasi Tarif RI-AS di Tengah Tekanan Global

Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, mengungkapkan bahwa pelaku pasar modal Indonesia tengah menunggu hasil negosiasi tarif dengan AS, yang berdampak signifikan pada IHSG dan pasar global.

#planetantara
Kebijakan Tarif AS: Rupiah Diprediksi Tertekan Berat
Kebijakan Tarif AS: Rupiah Diprediksi Tertekan Berat

Kebijakan tarif baru Amerika Serikat berpotensi menekan nilai tukar rupiah secara signifikan, hingga diperkirakan mencapai Rp16.900 per dolar AS.

#planetantara
Pasar Saham RI Masih Menarik Meski Rating Turun: Analis Ungkap Strategi Jitu
Pasar Saham RI Masih Menarik Meski Rating Turun: Analis Ungkap Strategi Jitu

Analis pasar modal menilai pasar saham Indonesia tetap menarik bagi investor asing, meskipun rating diturunkan oleh MSCI dan Goldman Sachs, dengan strategi peningkatan transparansi dan kepastian kebijakan ekonomi.

#planetantara
Rupiah Melemah 20 Poin, Tembus Rp16.911 per Dolar AS
Rupiah Melemah 20 Poin, Tembus Rp16.911 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini melemah 20 poin, mencapai Rp16.911 per dolar AS, disebabkan sejumlah faktor ekonomi global.

#planetantara
Rupiah Melemah, Tembus Rp16.332 per Dolar AS
Rupiah Melemah, Tembus Rp16.332 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah 49 poin pada pembukaan perdagangan Senin pagi, mencapai Rp16.332 per dolar AS, disebabkan beberapa faktor ekonomi global dan domestik.

Sumber Antara