Tahukah Anda? Peran UMKM dalam Makan Bergizi Gratis Sukseskan Program Gizi Nasional
Kementerian UMKM menegaskan peran UMKM dalam Makan Bergizi Gratis sangat strategis untuk mencetak generasi unggul dan mendorong ekonomi rakyat. Simak bagaimana kolaborasi ini terjalin!

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) baru-baru ini menyoroti peran krusial pelaku usaha mikro dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menegaskan bahwa UMKM memiliki posisi strategis dalam upaya mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul. Ini menjadi langkah penting dalam pembangunan sumber daya manusia.
Pernyataan ini disampaikan Riza Damanik di Jakarta, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor usaha mikro. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian UMKM telah memfasilitasi pertemuan antara 18 pengusaha mikro terkurasi dengan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta Kepala Yayasan Mitra Dapur SPPG. Pertemuan ini berlangsung di Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, dan sekitarnya.
Inisiatif ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam rantai pasok program MBG. Diharapkan, partisipasi aktif ini tidak hanya mendukung keberhasilan program gizi, tetapi juga mampu mendorong UMKM untuk naik kelas. Forum ini juga menjadi ajang penandatanganan komitmen kemitraan, memperkuat sinergi antara berbagai pihak.
Strategi Kemitraan untuk UMKM Naik Kelas
Pertemuan di Bandung Raya menjadi bukti nyata komitmen Kementerian UMKM dalam memberdayakan pelaku usaha. Forum ini mempertemukan UMKM yang telah melalui pendampingan intensif selama tiga bulan. Hasilnya adalah produk-produk terkurasi yang siap mendukung program MBG.
Pada kesempatan yang sama, komitmen kemitraan ditandatangani antara kepala SPPG atau yayasan mitra dapur dengan para peserta UMKM supplier terkurasi. Kemitraan ini mencakup kawasan Bandung Raya, menunjukkan jangkauan program yang luas. Ini adalah langkah maju dalam ekosistem pangan bergizi.
Riza Damanik menjelaskan bahwa melalui program ini, UMKM akan terlibat di tiga titik utama ekosistem MBG. Keterlibatan ini mencakup peran sebagai pemasok bahan baku di hulu, penyedia jasa boga di dapur SPPG, hingga pengelola limbah makanan di hilir. Ini menciptakan peluang ekonomi yang komprehensif.
Empat Pilar Dukungan Kementerian UMKM
Kementerian UMKM tidak hanya memfasilitasi pertemuan, tetapi juga menegaskan komitmennya melalui empat pilar dukungan utama. Pilar-pilar ini dirancang untuk memastikan UMKM dapat memanfaatkan peluang ekonomi dari program MBG secara optimal. Penting bagi UMKM untuk terus menjaga kualitas produk dan meningkatkan manajemen usahanya.
Empat pilar dukungan tersebut meliputi peningkatan kapasitas manajemen usaha, fasilitasi akses permodalan dan pembiayaan, dukungan legalitas dan perlindungan usaha, serta peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas ini dicapai melalui digitalisasi, kemitraan rantai pasok, dan perluasan pasar. Ini adalah pendekatan holistik.
Riza Damanik menekankan bahwa Temu Mitra ini adalah langkah nyata untuk membuka akses pasar dan memperkuat peran UMKM dalam ekosistem pangan bergizi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, Kementerian UMKM berharap kegiatan ini menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak SPPG Ramah UMKM. Tujuannya adalah memperkuat ekonomi rakyat dari desa hingga kota.
Partisipasi aktif dalam program MBG diharapkan dapat mendorong pengusaha mikro untuk naik kelas. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang lebih kuat dan merata. Program ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah dan UMKM dapat memberikan dampak positif yang signifikan.