Tahukah Anda? Potensi Rumput Laut Indramayu Capai 37 Ribu Ton, Jadi Penggerak Ekonomi Baru!
Pemerintah Kabupaten Indramayu melihat Potensi Rumput Laut Indramayu sebagai motor ekonomi baru. Produksi mencapai puluhan ribu ton, bagaimana dampaknya bagi masyarakat pesisir?

Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, secara tegas menyatakan bahwa budidaya rumput laut di wilayah pesisir utara daerah tersebut memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Hal ini seiring dengan peningkatan signifikan dalam produksi dan permintaan pasar akan komoditas tersebut. Potensi ini diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyoroti bahwa pengembangan rumput laut telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi para pembudidaya tambak, khususnya di Kecamatan Cantigi yang dikenal sebagai salah satu sentra utama budidaya komoditas ini. Ia menambahkan bahwa rumput laut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan relatif mudah untuk dibudidayakan. Sekali tebar bibit, pembudidaya dapat melakukan panen berkali-kali dalam waktu yang singkat.
Hingga tahun 2024, luas lahan budidaya rumput laut di Kabupaten Indramayu telah mencapai 485 hektare. Dari luas tersebut, total produksi rumput laut berhasil mencapai 37.860,38 ton dalam satu tahun, menunjukkan kapasitas produksi yang luar biasa. Sistem budidaya yang diterapkan juga dinilai sangat efisien, terutama dengan skema polikultur yang menggabungkan rumput laut dengan ikan bandeng, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tambak secara signifikan.
Potensi Besar dan Efisiensi Budidaya Rumput Laut Indramayu
Potensi rumput laut di Indramayu telah terbukti menjadi sektor yang menjanjikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan luas lahan mencapai 485 hektare, Indramayu mampu menghasilkan lebih dari 37 ribu ton rumput laut setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan kapasitas produksi yang besar dan menjadi bukti nyata kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan daerah.
Salah satu kunci keberhasilan budidaya rumput laut di Indramayu adalah penerapan sistem polikultur yang inovatif. Sistem ini memungkinkan petani untuk membudidayakan rumput laut bersamaan dengan ikan bandeng dalam satu area tambak. Pendekatan ini tidak hanya mengoptimalkan penggunaan lahan, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi dan diversifikasi sumber pendapatan bagi petani.
Bupati Lucky Hakim menegaskan bahwa sistem budidaya yang efisien ini sangat potensial untuk terus dikembangkan. Menurutnya, ini adalah sumber ekonomi baru yang menjanjikan bagi masyarakat pesisir Indramayu. Keberlanjutan sistem ini diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dan Upaya Penguatan Sektor Rumput Laut
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan budidaya rumput laut di Indramayu tidak lepas dari sejumlah tantangan. Keterbatasan bibit unggul menjadi salah satu kendala utama yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Selain itu, sarana pengeringan, mesin pengepres, serta minimnya gudang penyimpanan dan infrastruktur pendukung lainnya juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
Menyikapi tantangan tersebut, pemerintah daerah terus berupaya mendorong penguatan rantai pasok. Hal ini meliputi peningkatan akses pasar bagi produk rumput laut Indramayu serta peningkatan sarana produksi. Tujuannya adalah agar hasil panen dapat dimaksimalkan dan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi para pembudidaya.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Indramayu untuk memastikan bahwa potensi rumput laut dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan mengatasi hambatan yang ada, diharapkan sektor ini dapat tumbuh lebih pesat dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Dukungan Pusat untuk Keberlanjutan Ekonomi Pesisir
Potensi rumput laut di Indramayu juga menarik perhatian dari tingkat nasional. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, menyampaikan bahwa potensi ini sangat besar untuk menjadi lokomotif ekonomi pesisir. Ia bahkan menyebutnya sebagai contoh pengembangan sektor kelautan yang patut dicontoh secara nasional.
Rokhmin Dahuri menilai bahwa pengelolaan rumput laut secara optimal tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Lebih dari itu, sektor ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan memperkuat industri hilir berbasis kelautan. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya rumput laut memiliki efek domino yang positif bagi berbagai sektor ekonomi.
Pihak DPR RI berkomitmen untuk mendorong dukungan kebijakan dan anggaran dari pemerintah pusat. Tujuannya adalah agar pengembangan rumput laut di Indramayu bisa berkelanjutan dan 'naik kelas'. Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan sektor ini dan menjadikannya salah satu pilar ekonomi utama di wilayah tersebut.