Tahukah Anda? Program Makan Bergizi Gratis Targetkan 30% Masyarakat Prasejahtera untuk Pemberdayaan Ekonomi
Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberdayakan minimal 30% masyarakat prasejahtera, sekaligus menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah strategis dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan di berbagai wilayah.
Melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), BGN menargetkan penyerapan tenaga kerja dari kelompok prasejahtera. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi kemiskinan.
Sebanyak 30 persen tenaga kerja di setiap SPPG diharapkan berasal dari masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan di berbagai wilayah. Ini merupakan upaya konkret dalam pengentasan kemiskinan.
Pemberdayaan Ekonomi Melalui SPPG
Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan, menjelaskan fokus program ini. Ia menegaskan bahwa SPPG dirancang untuk memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja lokal. Ini merupakan bagian integral dari visi besar Program Makan Bergizi Gratis.
Target minimal 30 persen masyarakat prasejahtera, khususnya dari kategori desil 1 dan 2, akan diberdayakan. Mereka akan terlibat langsung dalam operasional SPPG, mulai dari persiapan hingga distribusi makanan. Kebijakan ini diharapkan mengurangi angka pengangguran di kalangan rentan.
Dengan 47 tenaga kerja per SPPG, setidaknya 14 individu akan berasal dari kelompok prasejahtera. Ini menunjukkan komitmen BGN dalam menciptakan lapangan kerja baru. Pemberdayaan ini diharapkan meningkatkan pendapatan keluarga dan stabilitas ekonomi.
Jangkauan dan Skala Program Makan Bergizi Gratis
Hingga saat ini, Program Makan Bergizi Gratis telah menunjukkan jangkauan yang luas. Tercatat 2.378 unit SPPG telah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Ini menandakan efektivitas penyaluran bantuan gizi yang terstruktur.
Program ini juga menggandeng 6.076 kelembagaan ekonomi lokal sebagai penyuplai utama SPPG. Mitra ini meliputi koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta berbagai UMKM. Keterlibatan mereka memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
Sebanyak 93.572 sumber daya manusia dari masyarakat lokal turut serta sebagai relawan SPPG. Partisipasi aktif ini mencerminkan semangat gotong royong dalam mendukung program nasional. Mereka berperan penting dalam kelancaran distribusi makanan bergizi.
Per hari ini, Program MBG telah menjangkau 7.444.238 penerima manfaat yang tersebar di seluruh daerah, meliputi berbagai kategori sasaran:
- Siswa PAUD/TK: 433.480
- Siswa SD/MI: 3.074.451
- Siswa SMP/MTs: 1.991.877
- Siswa SMA/SMK/MA/MAK: 1.624.041
- Santri pondok pesantren: 34.741
- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/SLB: 13.059
- Seminari: 795
- Ibu hamil: 33.103
- Ibu menyusui: 56.909
- Balita: 176.926
- Siswa Sekolah Rakyat: 4.856
Percepatan dan Target Masa Depan Program
BGN terus berupaya mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis. Dalam sepuluh hari ke depan, BGN berencana mengoperasikan 2.401 SPPG tambahan. Ini akan secara signifikan meningkatkan kapasitas pelayanan program.
Dengan penambahan ini, total dapur MBG yang beroperasi akan mencapai 4.788 unit. Peningkatan jumlah SPPG ini menunjukkan komitmen serius pemerintah. Hal ini juga memperluas akses masyarakat terhadap makanan bergizi.
Implikasi dari percepatan ini adalah peningkatan drastis jumlah penerima manfaat. BGN menargetkan dapat melayani sekitar 15 juta penerima manfaat dalam waktu dekat. Ini merupakan langkah besar dalam upaya pemenuhan gizi nasional.