Tide Eye: Inovasi Monitoring Banjir Rob Berbasis Data Real-Time
Sistem Tide Eye, inovasi AI/IoT untuk memantau banjir rob secara real-time, memberikan peringatan dini dan data operasional untuk mitigasi bencana di wilayah pesisir Indonesia.

Jakarta, 19 Februari 2025 - Miftadi Sudjai, akademisi senior Telkom University dan co-lead proyek Tide Eye, telah mengembangkan sistem monitoring banjir rob berbasis data real-time. Inovasi ini, yang diungkap dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025, memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat pesisir.
Sistem Tide Eye: Solusi Banjir Rob di Indonesia
Banjir rob merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah pesisir Indonesia. Tide Eye hadir sebagai solusi teknologi untuk memantau kondisi banjir rob secara real-time. Sistem ini mengumpulkan data setiap 15 menit dari dua sumber utama: muara sungai (untuk mengukur pasang surut air) dan luapan sungai akibat hujan. Data tersebut kemudian diolah menggunakan AI dan ditampilkan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami.
Tidak hanya memberikan informasi, Tide Eye juga dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Tim Tide Eye bahkan telah memberikan pelatihan kepada warga sekitar, khususnya ibu-ibu, agar mampu menginterpretasi data dan mengambil langkah mitigasi yang tepat. Kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga telah dilakukan untuk mengintegrasikan sistem Tide Eye ke dalam proses pengambilan keputusan darurat.
Dukungan Data Real-Time untuk Mitigasi Bencana
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menekankan pentingnya data real-time dalam pengelolaan bencana, khususnya pada fase kontingensi (sebelum, saat, dan pasca bencana). Data dari BMKG dan BRIN, meskipun prediktif, masih kurang operasional untuk situasi darurat. Tide Eye, dengan data hazard yang lebih rinci, dapat membantu mengisi kesenjangan ini dan menjadi solusi yang lebih efektif.
Dini Maghfirra, Executive Director of Satu Data Indonesia Kementerian PPN/Bappenas, juga menyoroti pentingnya akurasi data real-time. Program Satu Data berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk BNPB, untuk memastikan kualitas dan akurasi data, termasuk melalui Portal Satu Data Bencana (data.bnpb.go.id).
Kolaborasi dan Pengembangan Tide Eye
Penelitian Tide Eye didukung oleh KONEKSI, program kemitraan Indonesia-Australia. Sistem ini tidak hanya informatif, tetapi juga operasional, sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam penanganan darurat. Dengan dukungan teknologi yang terus dikembangkan dan kolaborasi yang kuat, Tide Eye berpotensi menjadi solusi unggulan dalam menghadapi tantangan banjir rob di masa depan. Sistem ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat berperan dalam mengurangi dampak bencana dan meningkatkan keselamatan masyarakat.
Data yang akurat dan real-time sangat krusial dalam mitigasi bencana. Tide Eye, dengan kemampuannya memberikan peringatan dini dan data operasional, menjadi langkah maju dalam upaya Indonesia untuk mengurangi dampak bencana alam, khususnya banjir rob. Ke depannya, diharapkan Tide Eye dapat diimplementasikan secara luas di wilayah pesisir Indonesia yang rawan banjir rob.
IDE Katadata 2025, forum tempat Tide Eye diperkenalkan, merupakan platform diskusi yang membahas berbagai isu penting, termasuk pangan, industri, digital, keuangan, dan energi. Forum ini telah menjadi wadah bagi para ahli dan pembicara internasional untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.