TMA Ciliwung di Katulampa Naik Siaga 3 dalam 30 Menit, Warga Jakarta Diimbau Waspada!
TMA Ciliwung di Bendung Katulampa melonjak drastis hingga Siaga 3 hanya dalam 30 menit akibat hujan deras. Warga bantaran Ciliwung diimbau waspada potensi banjir kiriman.

Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, menunjukkan peningkatan tinggi muka air (TMA) yang signifikan pada Minggu petang, 3 Agustus. Kenaikan ini menyebabkan status siaga air ditingkatkan menjadi Siaga 3. Situasi ini terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Bogor.
Menurut Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, TMA Sungai Ciliwung melonjak drastis dari 50 centimeter menjadi 130 centimeter hanya dalam waktu 30 menit. Peristiwa ini terjadi antara pukul 18.00 WIB dan 18.30 WIB. Peningkatan cepat ini mengindikasikan intensitas hujan yang tinggi di kawasan hulu.
Peningkatan status siaga ini membawa implikasi penting bagi wilayah hilir. Warga yang bermukim di bantaran Sungai Ciliwung, khususnya di Jakarta Timur dan Selatan, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Potensi banjir kiriman diperkirakan dapat terjadi dalam 6 hingga 9 jam setelah air melewati Bendung Katulampa.
Lonjakan Cepat TMA Ciliwung Akibat Curah Hujan Tinggi
Kenaikan tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa pada Minggu petang menunjukkan dinamika yang cepat. Pada pukul 18.00 WIB, TMA tercatat 50 centimeter dengan debit air 35.876 liter per detik, menempatkan status di level Siaga 4. Namun, kondisi ini berubah drastis dalam waktu singkat.
Hanya berselang 30 menit, tepatnya pukul 18.30 WIB, TMA melonjak hingga 130 centimeter. Debit air pun meningkat signifikan mencapai 216.914 liter per detik. Lonjakan ini secara otomatis menaikkan status Bendung Katulampa menjadi Siaga 3, sementara cuaca di lokasi masih diguyur hujan.
Andi Sudirman menjelaskan bahwa kecepatan kenaikan TMA Ciliwung ini merupakan dampak langsung dari hujan dengan intensitas tinggi di kawasan hulu. Meskipun pada pukul 19.00 WIB TMA sedikit menurun menjadi 120 centimeter dengan debit 188.887 liter per detik, status Siaga 3 tetap dipertahankan. Cuaca di sekitar bendung saat itu berubah menjadi gerimis.
Sementara itu, kondisi di Pintu Intake Kalibaru yang terhubung ke Saluran Induk Katulampa dilaporkan stabil. Tinggi muka air di lokasi tersebut tercatat 30 centimeter dengan debit air tetap di angka 2.248 liter per detik. Ini menunjukkan bahwa lonjakan utama terjadi pada aliran Sungai Ciliwung itu sendiri.
Imbauan Waspada dan Antisipasi Banjir Kiriman
Dengan peningkatan status Siaga 3 ini, pihak pengelola Bendung Katulampa segera mengeluarkan imbauan penting. Warga yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Peringatan ini terutama ditujukan bagi masyarakat di wilayah hilir, termasuk Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Potensi luapan air dari Sungai Ciliwung menjadi perhatian utama. Status Siaga 3 mengindikasikan bahwa peningkatan debit air di wilayah hilir dapat terjadi dalam kurun waktu 6 hingga 9 jam setelah air melewati Bendung Katulampa. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi kemungkinan banjir kiriman.
Andi Sudirman menegaskan bahwa pemantauan tinggi muka air dilakukan secara berkala dan intensif. Informasi terkini mengenai kondisi TMA akan disampaikan secara cepat dan transparan. Data dan peringatan ini akan diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat luas. Langkah ini merupakan bagian dari upaya antisipasi dini terhadap potensi bencana banjir.