Tragedi Longsor Malendeng: Warga Lansia Meninggal Tertimbun Reruntuhan Rumah
Hujan deras di Manado mengakibatkan longsor yang menimbun rumah dan menewaskan Arnold Robert Mamahit (76) di Kelurahan Malendeng; Basarnas Manado melakukan evakuasi dan imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Hujan deras yang mengguyur Kota Manado, Sulawesi Utara pada Jumat sore mengakibatkan longsor yang menimbun sebuah rumah di Kelurahan Malendeng. Tragedi ini menewaskan seorang warga lansia, Arnold Robert Mamahit (76) tahun. Kejadian sekitar pukul 16:20 WITA ini langsung direspon oleh Tim Basarnas Manado yang segera melakukan evakuasi.
Tim SAR gabungan yang diterjunkan dilengkapi dengan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya. Proses evakuasi dilakukan secara intensif untuk menemukan korban yang tertimbun reruntuhan rumah. Setelah beberapa waktu melakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, George Mercy Randang, menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Bapak Arnold. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah rawan longsor.
Evakuasi Korban Longsor di Malendeng
Tim Basarnas Manado menurunkan empat tim penyelamat untuk melakukan evakuasi korban longsor. Proses evakuasi membutuhkan kehati-hatian ekstra mengingat kondisi reruntuhan rumah yang tidak stabil. Peralatan khusus digunakan untuk menyingkirkan material longsor dan memastikan keselamatan tim penyelamat.
Humus Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, menjelaskan bahwa longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kota Manado. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanah menjadi jenuh dan akhirnya longsor. Kondisi ini diperparah dengan kemungkinan adanya faktor lain seperti kondisi tanah yang labil.
Setelah berhasil mengevakuasi korban, tim Basarnas langsung membawa jenazah Bapak Arnold ke rumah sakit untuk dilakukan proses selanjutnya. Proses evakuasi berjalan dengan lancar berkat kerja sama dan koordinasi yang baik antara tim SAR dan pihak terkait lainnya.
Imbauan Waspada Bencana dari Basarnas
Menyikapi kejadian ini, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, George Mercy Randang, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Kondisi cuaca buruk yang diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan, meningkatkan risiko terjadinya bencana serupa.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di daerah yang rawan longsor dan banjir. Jika terjadi situasi darurat, segera hubungi tim Basarnas untuk mendapatkan bantuan secepatnya," ujar George, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.
Imbauan tersebut juga mencakup himbauan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan menjauhi area rawan bencana. Pentingnya kesiapan menghadapi bencana alam menjadi fokus utama dalam upaya meminimalisir korban jiwa dan kerugian material.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Manado dalam beberapa hari terakhir meningkatkan risiko bencana alam lainnya seperti banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat Manado untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mengurangi dampak bencana.