Longsor Minahasa Selatan: Dua Warga Meninggal, BMKG Imbau Kewaspadaan Cuaca Ekstrem
Tanah longsor di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, menyebabkan dua warga meninggal dan jalur trans-provinsi tertutup; BMKG memperingatkan cuaca ekstrem hingga akhir Januari 2025.

Longsor di Minahasa Selatan Tewaskan Dua Warga
Rabu siang sekitar pukul 12.00 WITA, tanah longsor menerjang Desa Wanga, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Bencana ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia, yakni Nikita Pantow (21) dan Majesty Momongan (10). Kedua korban berada di sebuah kios saat longsor terjadi dan tidak sempat menyelamatkan diri. Insiden ini menimbulkan keprihatinan dan menyoroti bahaya cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Penyebab dan Dampak Longsor
Menurut Frangky Pondaag, mantan Kepala Desa Wanga, longsor terjadi secara tiba-tiba. Material longsor menutup jalur trans-provinsi yang menghubungkan Minahasa Selatan dan Kota Manado, menyebabkan akses jalan terputus bagi semua jenis kendaraan. Masyarakat Desa Wanga dan aparat setempat langsung melakukan pencarian korban, yang memakan waktu lebih dari dua jam.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan langsung merespon dengan mengerahkan dua alat berat untuk membersihkan material longsor dan meminta warga waspada terhadap potensi bencana susulan. Bupati Minsel, Frangky Wongkar, menekankan pentingnya antisipasi mengingat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir.
Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Utara hingga 30 Januari 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana dan memantau informasi cuaca terkini melalui kanal-kanal resmi BMKG. Analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya anomali negatif Outgoing Longwave Radiation (OLR), pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO), belokan angin (shearline), dan kelembaban tinggi yang mendukung pembentukan awan hujan intensif. Kondisi ini menyebabkan potensi hujan lebat dalam durasi lama disertai kilat/petir dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kesimpulan
Longsor di Minahasa Selatan menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi di tengah kondisi cuaca ekstrem. Imbauan BMKG untuk memantau informasi cuaca dan menghindari daerah rawan bencana sangat penting untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material.