Trivia: Debit Sungai Ogan OKU Naik 3 Meter, Waspada Potensi Banjir di OKU!
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir Sungai Ogan OKU setelah debit air naik signifikan, merendam puluhan rumah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengeluarkan imbauan penting. Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi luapan Sungai Ogan yang dapat memicu banjir Sungai Ogan OKU. Peringatan ini disampaikan setelah adanya peningkatan debit air sungai yang signifikan.
Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, di Baturaja, Sabtu (02/8), menjelaskan situasi terkini. Berdasarkan pantauan Automatic Water Level Recorder (AWLR) pada Kamis (31/7) malam, debit air sungai menunjukkan peningkatan drastis. Kenaikan mencapai tiga meter dari kondisi normal yang hanya 47,03 sentimeter.
Peningkatan debit air tersebut telah menyebabkan banjir Sungai Ogan OKU di beberapa wilayah. Sebanyak lima desa dan empat kelurahan di Kabupaten OKU terdampak. Akibatnya, 82 unit rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter, meskipun tidak ada korban jiwa.
Dampak dan Lokasi Terdampak Banjir Sungai Ogan OKU
Peningkatan debit air Sungai Ogan yang signifikan telah menimbulkan dampak nyata. Banjir Sungai Ogan OKU melanda sejumlah wilayah permukiman di Kabupaten OKU. Kondisi ini menciptakan kekhawatiran dan memerlukan respons cepat dari seluruh pihak.
Data BPBD OKU menunjukkan, lima desa dan empat kelurahan menjadi area terdampak langsung. Desa-desa tersebut meliputi Tanjung Kemala, Terusan, Tanjung Baru, Batu Putih, dan Laya. Sementara itu, empat kelurahan yang ikut terendam adalah Sukajadi, Kemalaraja, Pasar Baru, dan Baturaja Lama.
Total 82 unit rumah warga dilaporkan terendam banjir. Ketinggian air di dalam rumah mencapai 80 sentimeter, cukup untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, pihak berwenang memastikan bahwa insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Menanggapi situasi ini, BPBD OKU terus mengimbau masyarakat. Penting untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana susulan. Langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan kerugian di masa mendatang.
Peran Teknologi dan Kesiapsiagaan BPBD OKU dalam Mitigasi Banjir
Dalam upaya mitigasi banjir Sungai Ogan OKU, BPBD Kabupaten OKU telah mengambil langkah proaktif. Mereka menyiagakan personel khusus untuk terus memantau debit Sungai Ogan. Kesiapsiagaan ini krusial untuk respons cepat.
Pemantauan dilakukan menggunakan teknologi canggih berupa Automatic Water Level Recorder (AWLR). Alat ini berfungsi sebagai pemantau debit air sungai secara otomatis. AWLR telah dipasang di titik-titik strategis, baik di hulu maupun hilir sungai.
Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, menjelaskan bahwa AWLR memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Dengan data akurat dari AWLR, potensi banjir akibat luapan Sungai Ogan dapat diketahui lebih awal. Ini memungkinkan pengiriman informasi dini kepada masyarakat dan pihak terkait.
Informasi dini tersebut sangat vital dalam penanggulangan bencana. Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dan evakuasi dapat dilakukan sedini mungkin. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen BPBD OKU untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir Sungai Ogan OKU.