Turunkan Angka Kemiskinan 0,72 Persen: Program Desaku Maju Lampung Jadi Kunci Sejahterakan Desa
Pemprov Lampung meluncurkan Program Desaku Maju sebagai langkah strategis untuk mengurangi kemiskinan di desa, dengan fokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, baru-baru ini menyatakan bahwa Program Desaku Maju merupakan solusi konkret. Inisiatif ini digagas untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang masih melanda banyak desa di Lampung.
Pernyataan tersebut disampaikan di Bandarlampung, menegaskan komitmen pemerintah daerah. Program ini dirancang sebagai upaya strategis dalam menciptakan ekosistem desa yang mandiri dan tangguh.
Fokus utama adalah pembangunan ekonomi berbasis desa, dengan harapan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. Program Desaku Maju diharapkan menjadi payung bagi berbagai kegiatan pemberdayaan.
Strategi Komprehensif Program Desaku Maju
Marindo Kurniawan menjelaskan bahwa Program Desaku Maju akan mengintegrasikan berbagai inisiatif. Ini merupakan langkah strategis Pemprov Lampung dalam pembangunan ekonomi. Tujuannya adalah menciptakan desa yang mandiri dan tangguh secara ekonomi.
Program ini dirancang sebagai solusi konkret untuk menanggulangi kemiskinan. Khususnya, kemiskinan di wilayah pedesaan menjadi prioritas utama. Semua upaya akan terangkum dalam satu kerangka kerja yang terpadu.
Beberapa program yang akan diintegrasikan meliputi pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Ada juga pemberian peralatan pertanian dan mesin pengering padi. Ini menunjukkan fokus pada sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa.
Inisiatif Pendukung dan Dampak Terhadap Kesejahteraan
Selain sektor pertanian, Program Desaku Maju juga mencakup pelatihan vokasi tenaga kerja. Peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi fokus utama. Pengembangan desa wisata turut digalakkan untuk diversifikasi ekonomi lokal.
Pembangunan jalan desa di lokus pertanian juga menjadi bagian penting. Infrastruktur memadai akan mendukung aksesibilitas dan distribusi hasil pertanian. Ini diharapkan mempercepat perputaran ekonomi di pedesaan.
Marindo Kurniawan berharap program ini dapat menyentuh kelompok miskin dan miskin ekstrem. Targetnya adalah masyarakat yang terdata secara spesifik, "by name by address". Dengan dampak langsung, mereka diharapkan dapat keluar dari zona miskin. Tujuannya agar mereka bisa hidup lebih sejahtera.
Data Kemiskinan Lampung dan Proyeksi Penurunan
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menunjukkan gambaran kondisi kemiskinan. Pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin tercatat mencapai 887 ribu orang. Angka ini dari total 9 juta jiwa penduduk provinsi tersebut.
Persentase penduduk miskin di pedesaan pada Maret 2025 mencapai 11,32 persen. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 0,72 persen. Sebelumnya, pada September 2024, persentasenya adalah 12,04 persen.
Garis kemiskinan di Lampung pada Maret 2025 ditetapkan sebesar Rp612.451 per kapita per bulan. Penurunan persentase kemiskinan di pedesaan memberikan optimisme. Ini menunjukkan bahwa upaya seperti Program Desaku Maju memiliki potensi besar.