Unand Kaji Potensi Pengelolaan Tambang: Tantangan dan Pertimbangan
Universitas Andalas (Unand) tengah mempertimbangkan keterlibatan dalam pengelolaan tambang, dengan fokus pada pencegahan konflik kepentingan dan pemanfaatan keahlian dosen untuk riset dan konsultasi.

Universitas Andalas (Unand) di Sumatera Barat sedang mempertimbangkan peluang pengelolaan tambang. Rektor Unand, Efa Yonnedi, menyatakan bahwa Unand akan melakukan kajian komprehensif sebelum mengambil keputusan. Pengumuman ini disampaikan pada Sabtu lalu di Padang.
Keputusan Unand untuk terlibat atau tidak dalam pengelolaan tambang bergantung pada berbagai pertimbangan. Rektor menjelaskan bahwa pengelolaan tambang, khususnya setelah revisi UU Minerba, membutuhkan keahlian dan kesiapan menyeluruh di berbagai bidang. Unand, yang selama ini fokus pada pendidikan dan riset, perlu mempertimbangkan aspek lingkungan, sumber daya manusia, dan aspek lainnya yang terkait dengan pertambangan.
Salah satu kekhawatiran utama Unand adalah potensi konflik kepentingan. Untuk mencegah hal tersebut, Unand akan menerapkan prinsip good governance jika memang akhirnya terlibat dalam sektor ini. Rektor menekankan pentingnya menjaga integritas Unand dan memastikan fokus utama tetap pada pendidikan.
Jika Unand memutuskan untuk terlibat, kemungkinan besar peran mereka akan terfokus pada penyediaan keahlian dosen dalam bentuk riset dan konsultasi pertambangan. Ini akan memastikan Unand tetap menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga pendidikan, sekaligus berkontribusi pada sektor pertambangan dengan keahlian yang dimiliki.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, turut memberikan komentar terkait usulan pemberian izin pertambangan kepada perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya kajian menyeluruh untuk mencegah penyalahgunaan, misalnya pemanfaatan hasil tambang untuk kepentingan bisnis. Hal ini menunjukan perlunya pengawasan dan regulasi yang ketat jika perguruan tinggi terlibat dalam sektor pertambangan.
Kesimpulannya, Unand saat ini tengah menghadapi dilema menarik. Kesempatan untuk berkontribusi pada sektor pertambangan dengan keahlian riset dan konsultansi harus diimbangi dengan pencegahan konflik kepentingan dan tetap berpegang teguh pada visi utama sebagai lembaga pendidikan. Kajian mendalam dan perencanaan yang matang menjadi kunci dalam menentukan langkah selanjutnya.