Vaksinasi Darurat Cegah Rabies di Jembrana Pasca Bocah Meninggal
Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, melakukan vaksinasi darurat rabies setelah seorang anak meninggal akibat gigitan anjing rabies, dengan total 71 hewan telah divaksinasi.

Seorang bocah di Banjar Puana, Desa Tegalbadeng Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, meninggal dunia setelah digigit anjing yang terjangkit rabies. Tragedi ini mendorong Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk segera mengambil tindakan dengan menggelar vaksinasi darurat rabies, guna mencegah penularan lebih lanjut. Vaksinasi massal menyasar anjing dan kucing peliharaan di wilayah tersebut sebagai upaya pencegahan yang efektif.
Vaksinasi darurat ini dimulai sebagai respon cepat atas kejadian tersebut. Kepala Seksi Veteriner dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Jembrana, drh. I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan, menjelaskan bahwa vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus serupa. "Vaksinasi ini merupakan respon kami agar kasus serupa tidak terulang kembali. Vaksinasi akan dilakukan ke seluruh hewan peliharaan yang berpotensi menularkan rabies seperti anjing dan kucing," ujarnya di Negara, Jumat (16/5).
Upaya maksimalisasi jangkauan vaksinasi dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah Desa Tegalbadeng Barat. Penyisiran bersama dilakukan untuk memastikan semua hewan peliharaan yang rentan terhadap rabies mendapatkan vaksin. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa selama bulan Mei, telah terjadi 12 kasus gigitan anjing rabies di wilayah tersebut.
Vaksinasi Massal Cegah Penyebaran Rabies
Dinas Pertanian dan Peternakan Jembrana menangani kasus ini dengan serius. Pihaknya berkomitmen untuk mencegah penyebaran virus rabies ke wilayah lain. "Kami akan menangani kasus ini dengan serius dan tuntas sehingga tidak menyebar ke wilayah lain," tegas drh. I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan. Vaksinasi terhadap anjing dan kucing telah dimulai sejak 11 Maret lalu, dengan total 29 ekor anjing berhasil divaksinasi pada tahap awal.
Hingga Jumat (16/5), sebanyak 41 ekor anjing dan satu ekor kucing telah divaksinasi dalam program vaksinasi darurat ini. Kegiatan vaksinasi akan terus berlanjut hingga seluruh wilayah dianggap aman dari ancaman penularan virus rabies. "Untuk hari ini sebanyak 41 ekor anjing dan satu ekor kucing berhasil kami vaksinasi. Kegiatan ini akan terus kami lanjutkan sampai wilayah ini terlindungi dari penularan virus rabies," jelas drh. Mulyawan.
Meskipun sebagian besar warga antusias, pihaknya mengakui adanya kendala berupa penolakan dari beberapa warga. Penolakan ini disebabkan oleh informasi yang keliru mengenai vaksin rabies. Namun, setelah mendapatkan penjelasan yang memadai dari petugas, warga tersebut akhirnya menyetujui vaksinasi hewan peliharaannya. "Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas, kata dia, warga yang menolak itu akhirnya mau menerima anjingnya divaksin. Vaksinasi ini dilakukan untuk melindungi masyarakat. Jadi masyarakat tidak usah khawatir tapi justru harus mendukung program ini," tambah drh. Mulyawan.
Upaya Pencegahan Rabies di Jembrana
Program vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan rabies yang lebih luas di Kabupaten Jembrana. Data menunjukkan bahwa hingga saat ini sudah ada total 71 ekor hewan (29 ekor pada tahap awal + 41 anjing + 1 kucing) yang telah divaksinasi. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kasus gigitan anjing rabies dan mencegah kematian akibat penyakit mematikan tersebut. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan vaksinasi massal dan pencegahan penyebaran rabies di Jembrana. Dengan vaksinasi massal ini, diharapkan kasus gigitan anjing rabies dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih aman dan sehat.
Selain vaksinasi, edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan rabies juga sangat penting. Masyarakat perlu memahami pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan cara-cara untuk menghindari gigitan anjing. Dengan kesadaran dan kerjasama yang baik, diharapkan kasus rabies di Jembrana dapat diatasi secara efektif.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan terhadap rabies. Vaksinasi hewan peliharaan merupakan langkah krusial dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit mematikan ini. Semoga dengan upaya yang dilakukan, kasus serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.