Wabup Manokwari Tekankan Pentingnya Ilmu bagi Jamaah Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Wakil Bupati Manokwari mengingatkan 162 jamaah calon haji (JCH) asal Manokwari untuk mempersiapkan ilmu dan pengetahuan keagamaan sebelum berangkat ke Tanah Suci agar ibadah haji mereka menjadi mabrur.

Manokwari, 23 April 2024 (ANTARA) - Wakil Bupati Manokwari, Papua Barat, H. Mugiyono memberikan pesan penting kepada 162 jamaah calon haji (JCH) asal Manokwari. Beliau menekankan perlunya persiapan ilmu dan pengetahuan agama sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Persiapan ini dinilai tak kalah pentingnya dengan kesiapan fisik dan mental yang selama ini telah mereka persiapkan.
Dalam sambutannya pada pembukaan manasik haji di Kantor Kemenag Manokwari, Rabu, Mugiyono menyatakan bahwa ibadah haji membutuhkan kesiapan menyeluruh. "Menunaikan ibadah haji tidak hanya memerlukan kesiapan fisik semata, tetapi juga kesiapan mental, kesiapan spiritual, dan yang tidak kalah penting adalah kesiapan ilmu," tegasnya. Beliau berharap para jamaah dapat memahami setiap rangkaian rukun, syarat, serta tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan baik.
Manasik haji ini dianggap sangat strategis untuk membekali para jamaah. Dengan pemahaman yang mendalam, diharapkan ibadah haji dapat berjalan lancar dan menghasilkan haji mabrur. Mugiyono juga berpesan agar para JCH memanfaatkan kesempatan manasik haji secara maksimal, mendengarkan dengan saksama materi dan bimbingan yang diberikan oleh para narasumber dan pembimbing.
Persiapan Mental dan Spiritual Jamaah Haji Manokwari
Wakil Bupati Manokwari juga mengingatkan akan pentingnya persiapan mental dan spiritual. Di Tanah Suci, para jamaah akan berinteraksi dengan jutaan umat Islam dari berbagai negara dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Oleh karena itu, sikap toleransi, saling menghormati, dan menjaga kekompakan sangatlah penting. Hal ini akan memastikan perjalanan ibadah haji berjalan harmonis dan penuh berkah.
Lebih lanjut, Mugiyono berharap para JCH asal Manokwari dapat menjadi duta yang baik bagi daerahnya. Mereka diharapkan dapat menunjukkan akhlak mulia, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab selama menjalani ibadah haji. Hal ini akan mencerminkan citra positif masyarakat Manokwari di mata dunia.
Kepala Seksi Urusan Haji dan Umroh Kemenag Manokwari, Abdul Safar Ollong, menjelaskan bahwa 162 JCH asal Manokwari tergabung dalam kloter 25 Provinsi Papua Barat. Mereka akan berangkat ke Arab Saudi melalui embarkasi Makassar pada 19 Mei 2025. Para JCH ini merupakan jamaah haji reguler yang telah mendaftar sejak tahun 2014.
Pentingnya Manasik Haji dalam Rangkaian Ibadah Haji
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menambahkan bahwa penyelenggaraan manasik haji merupakan upaya untuk pembinaan dan perlindungan kepada JCH. Tujuannya adalah untuk meminimalisir permasalahan yang mungkin terjadi selama proses ibadah haji. Beliau menekankan pentingnya pembelajaran dan pemahaman yang komprehensif bagi para jamaah.
Luksen Jems Mayor juga mengutip amanat UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umroh. "Amanat UU nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan haji dan umroh menyatakan bahwa tujuan penyelenggaraan haji adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji dan umroh sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kelancaran dan keamanan ibadah haji bagi seluruh jamaah.
Dengan demikian, manasik haji bukan hanya sekadar serangkaian kegiatan, tetapi merupakan bagian integral dari proses ibadah haji itu sendiri. Persiapan yang matang, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun ilmu keagamaan, akan sangat membantu para jamaah dalam menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan mendapatkan haji mabrur.
Para jamaah haji diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mempersiapkan diri secara optimal. Semoga ibadah haji mereka kelak berjalan lancar dan penuh berkah.