Waspada Banjir dan Longsor: BPBD Lebak Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
BPBD Lebak mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor menyusul prediksi cuaca buruk dari BMKG, terutama di wilayah rawan bencana.
![Waspada Banjir dan Longsor: BPBD Lebak Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230206.921-waspada-banjir-dan-longsor-bpbd-lebak-imbau-warga-tingkatkan-kewaspadaan-1.jpg)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan longsor. Imbauan ini menyusul prediksi cuaca buruk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menyampaikan peringatan ini di Rangkasbitung pada Jumat, 31 Januari 2025. BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama puncak musim hujan. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan tanah bergerak.
Febby menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Tujuannya adalah untuk meminimalisir korban jiwa dan luka-luka. Kabupaten Lebak memiliki topografi yang rentan terhadap bencana, dengan wilayah pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.
Beberapa wilayah di Lebak baru-baru ini telah mengalami dampak bencana. Banjir melanda Kecamatan Wanasalam dan Banjarsari akibat meluapnya sungai, sementara longsor terjadi di Kecamatan Bojongmanik, Cibeber, dan Sobang, bahkan menutup akses jalan Cipanas-Warung Banten. Melihat kondisi ini, BPBD Lebak memberikan imbauan penting kepada warga.
"Kami meminta warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan deras disertai petir dan angin kencang berlangsung lebih dari dua jam," ujar Febby. BPBD juga telah mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi cuaca buruk yang diprediksi akan terjadi beberapa hari ke depan.
Persiapan tersebut meliputi peralatan evakuasi seperti kendaraan roda dua dan empat, mobil dapur umum, peralatan berat, perahu karet, dan pelampung. Selain itu, ketersediaan logistik seperti makanan dan minuman juga dipastikan untuk memenuhi kebutuhan warga pascabencana. BPBD juga mendirikan posko utama yang dijaga selama 24 jam oleh petugas dan relawan.
"Kami menjalankan piket di posko utama selama 24 jam secara bergantian untuk meningkatkan kewaspadaan," tambah Febby. Kesiapsiagaan ini penting mengingat pengalaman bencana longsor dan banjir yang pernah terjadi di wilayah tersebut, seperti yang dialami warga di Kecamatan Lebak Gedong pada tahun 2020.
Ujang (45), warga Kecamatan Lebak Gedong, menceritakan pengalamannya saat bencana tersebut. "Kami bersama warga lainnya mengungsi ke tenda jika cuaca buruk terjadi untuk menghindari bencana," katanya. Pengalaman ini menggambarkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam.