Waspada! BMKG Ternate Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara
BMKG Ternate memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga 20 April 2025, dengan imbauan waspada terhadap banjir, longsor, dan angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul terpantaunya pola konvergensi di sekitar wilayah Maluku Utara yang memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan. Peringatan ini berlaku mulai 14 hingga 20 April 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Sakimin, menjelaskan kondisi ini berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Maluku Utara.
BMKG memprediksi cuaca di Maluku Utara akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bersifat fluktuatif. Hujan ini diperkirakan terjadi pada pagi, siang/sore, malam, dan dini hari. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya berbagai bencana hidrometeorologi.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak turunan dari fenomena ini, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang. Antisipasi dini sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Potensi Cuaca Ekstrem di Berbagai Wilayah Maluku Utara
BMKG Ternate telah merinci potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Maluku Utara berdasarkan periode waktu. Untuk periode 14-15 April 2025, hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
Pada periode 16-17 April 2025, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, dan Kepulauan Sula. Sedangkan untuk periode 18-20 April 2025, wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat mencakup Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan, dan Halmahera Selatan.
Mengingat potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi. Kesiapan infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air perlu dipastikan untuk menghadapi curah hujan yang tinggi. Koordinasi lintas sektor juga sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Imbauan dan Langkah Mitigasi
BMKG Ternate juga memberikan imbauan khusus kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara. Pihak-pihak tersebut diminta untuk memperhatikan dan mengarahkan masyarakat serta arus lalu lintas agar menjauhi zona rawan banjir, longsor, dan banjir bandang selama periode tersebut.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan menerapkan langkah-langkah mitigasi. Hal ini meliputi tindakan sederhana namun efektif seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan menata lingkungan agar lebih aman. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mengurangi risiko bencana.
Sebagai penutup, BMKG Ternate kembali mengimbau seluruh pihak untuk senantiasa mengikuti informasi cuaca resmi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di Maluku Utara. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.