Waspada! Gelombang Rossby Ekuatorial Ancam Aceh, BMKG Imbau Masyarakat Siaga Bencana
BMKG Meulaboh-Nagan Raya memperingatkan masyarakat Aceh untuk mewaspadai dampak Gelombang Rossby Ekuatorial yang berpotensi menyebabkan hujan lebat, banjir, dan tanah longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Aceh, mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat Aceh, khususnya di wilayah pantai barat, terkait potensi bencana hidrometeorologi akibat dampak Gelombang Rossby Ekuatorial. Peringatan ini disampaikan pada Minggu malam, 6 April 2024, menyusul prediksi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Gelombang Rossby Ekuatorial, gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator, menjadi penyebab utama peningkatan curah hujan. Menurut Prakirawati, Almira Aprilianti dari BMKG Meulaboh-Nagan Raya, gelombang ini meningkatkan aktifitas massa udara, sehingga memicu pembentukan awan yang lebih banyak dan berujung pada potensi hujan lebat. "Gelombang Rossby Ekuatorial merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. Dampak gelombang ini dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah pantai barat Aceh," jelas Almira.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi pada sore hingga malam hari di wilayah pantai barat Aceh berpotensi menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti petir, angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Kondisi ini tentu akan sangat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah atau di laut.
Ancaman Gelombang Rossby dan Shearline
Selain Gelombang Rossby Ekuatorial, BMKG juga mencatat adanya faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah pantai barat selatan Aceh. Adanya belokan angin atau shearline di sekitar wilayah tersebut juga menyebabkan penumpukan massa udara, yang selanjutnya meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi dalam dua hari ke depan. Kondisi ini diperparah dengan anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat Aceh, yang meningkatkan potensi penguapan dan penambahan massa uap air di atmosfer.
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi. "Gelombang ini juga dikenal sebagai gelombang planet," tambah Almira menjelaskan fenomena alam tersebut. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa potensi hujan lebat ini dapat menyebabkan aktifnya massa udara sehingga menyebabkan penambahan awan yang lebih banyak, sehingga menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat dengan intensitas sedang hingga lebat. Dampaknya, aktivitas masyarakat di luar rumah, khususnya bagi pengguna jalan atau yang beraktivitas di laut akan sangat terganggu.
Lebih lanjut, Almira menjelaskan bahwa potensi hujan lebat ini diprakirakan terjadi sejak sore hingga malam hari di wilayah pantai barat Aceh, dan dapat menyebabkan terjadinya petir, angin kencang, tanah longsor, hingga bencana banjir. Akibat dari gelombang ini, kata dia, sangat mengganggu aktivitas masyarakat di luar rumah, khususnya bagi pengguna jalan atau yang beraktivitas di laut.
Imbauan BMKG dan Persiapan Masyarakat
Mengingat potensi bahaya yang signifikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipatif. Penting untuk memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng perbukitan atau dekat sungai perlu mempersiapkan diri menghadapi potensi banjir dan tanah longsor.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan lebat disertai angin kencang. Bagi para nelayan dan pengguna jasa transportasi laut, disarankan untuk menunda aktivitas di laut hingga kondisi cuaca membaik. Keselamatan dan kewaspadaan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi ini.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kerja sama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan dari BMKG sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
Kesimpulannya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh Gelombang Rossby Ekuatorial dan shearline di Aceh. Pemantauan informasi cuaca dari BMKG dan mengikuti arahan pihak berwenang merupakan langkah krusial untuk mengurangi risiko kerugian.