Waspada Penipuan TKM 2025 dan Distribusi Sapi Kurban Jelang Idul Adha
Kemnaker mengimbau kewaspadaan terhadap penipuan TKM 2025, Kemenkeu laporkan anggaran iklim, dan Kementan atur ulang distribusi sapi kurban jelang Idul Adha.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2025. Bersamaan dengan itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan telah menggelontorkan dana besar untuk aksi iklim, dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatur ulang distribusi sapi kurban dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Pulau Jawa menjelang Idul Adha. Berbagai berita ekonomi penting ini menjadi sorotan utama kemarin.
Penipuan yang mengatasnamakan program pemerintah semakin marak terjadi. Kemnaker menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming pekerjaan atau bantuan yang tidak jelas sumbernya. Informasi menyesatkan terkait TKM 2025 telah beredar di media sosial dan aplikasi pesan instan, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.
Selain isu penipuan, pengelolaan anggaran negara untuk iklim dan persiapan Idul Adha juga menjadi perhatian publik. Pemerintah telah mengalokasikan dana yang signifikan untuk aksi iklim, sementara distribusi sapi kurban diatur ulang untuk memastikan pasokan aman dan terkendali menjelang hari raya.
Imbauan Waspada Penipuan TKM 2025
Kemnaker telah mengeluarkan imbauan resmi terkait maraknya penipuan yang mengatasnamakan program TKM 2025. Imbauan ini disampaikan melalui keterangan resmi di Jakarta. Pihak Kemnaker menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum masyarakat mengambil tindakan apapun terkait program tersebut.
Masyarakat dihimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi melalui kanal resmi pemerintah. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial. Kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk mencegah terjadinya kerugian finansial maupun non-finansial.
Penipuan yang mengatasnamakan program pemerintah merupakan kejahatan yang merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan.
Anggaran APBN untuk Aksi Iklim
Kemenkeu melaporkan bahwa APBN telah menggelontorkan dana sebesar Rp610,12 triliun untuk aksi iklim sejak tahun 2016 hingga 2023. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral BKF Kemenkeu, Boby Wahyu Hernawan, merinci realisasi pendanaan tersebut. Rata-rata, setiap tahunnya dialokasikan sekitar Rp76,3 triliun atau 3,2 persen dari total APBN.
Alokasi dana yang besar ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi dampak perubahan iklim.
Respon Pemerintah atas Kritik AS terhadap QRIS
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap kerja sama dengan operator sistem pembayaran internasional. Pernyataan ini menanggapi kritik dari Amerika Serikat (AS) terkait regulasi QRIS dan GPN yang dianggap membatasi operator asing.
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia memberikan kesempatan yang sama bagi semua operator, baik domestik maupun internasional. Ia menekankan bahwa masalahnya hanya terletak pada pemahaman dan penjelasan yang perlu diperjelas.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk tetap terbuka terhadap kerja sama internasional di sektor ekonomi, meskipun tetap menjaga kepentingan nasional.
Kebijakan Pembiayaan Rumah Subsidi untuk MBR
BP Tapera menjelaskan bahwa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang sudah menikah hanya dapat memanfaatkan fasilitas bantuan pembiayaan rumah subsidi melalui KPR FLPP sebanyak satu kali. Hal ini bertujuan untuk pemerataan akses pembiayaan perumahan.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menegaskan bahwa jika suami telah memanfaatkan fasilitas tersebut, maka istrinya tidak dapat lagi menggunakannya. Kebijakan ini dibuat untuk memastikan keadilan dan efisiensi dalam penyaluran bantuan.
Kebijakan ini diharapkan dapat membantu lebih banyak MBR untuk memiliki rumah layak huni. BP Tapera terus berupaya untuk meningkatkan akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Distribusi Sapi Kurban dari NTB Diatur Ulang
Kementan telah mengatur ulang distribusi sapi kurban dari NTB ke Pulau Jawa untuk memastikan pasokan aman menjelang Idul Adha. Pengaturan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa pengiriman dilakukan dengan kombinasi jalur laut dan darat melalui Pulau Bali. Kesehatan dan kesejahteraan hewan tetap menjadi prioritas utama dalam proses pengangkutan.
Pengaturan ulang distribusi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sapi kurban yang cukup dan terdistribusi dengan baik di Pulau Jawa menjelang Idul Adha. Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hewan kurban.
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idul Adha. Berbagai langkah strategis diambil untuk mencapai tujuan tersebut.