AI: Peluang Emas Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia di 2030
Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, mengungkapkan potensi besar kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia hingga mencapai USD 366 miliar pada 2030, terutama di sektor pemasaran, game, dan pendidikan.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, baru-baru ini memaparkan potensi signifikan kecerdasan buatan (AI) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Perkembangan pesat teknologi AI, menurutnya, membuka peluang besar bagi kemajuan ekonomi digital nasional. Hal ini disampaikannya secara virtual dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta.
Nezar menekankan bahwa AI diproyeksikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Berdasarkan data yang ada, AI diperkirakan akan menyumbang sebesar USD 366 miliar pada tahun 2030. Kontribusi ini terutama didorong oleh tiga sektor utama: pemasaran, game, dan pendidikan. Ketiga sektor ini menunjukkan adopsi dan pertumbuhan yang pesat dalam pemanfaatan teknologi AI.
Data ini, menurut Nezar, berasal dari survei dan riset yang dilakukan oleh Google dalam laporan Ekonomi Asia 2024. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa ketiga sektor tersebut menjadi pendorong utama minat pencarian informasi terkait teknologi AI di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme dan kesadaran akan potensi AI di kalangan masyarakat dan pelaku industri.
Potensi AI di Sektor Strategis
Lebih lanjut, Nezar menjelaskan bahwa sektor pemasaran, game, dan pendidikan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi digital yang didorong oleh AI. Ketiga sektor ini memiliki karakteristik yang memungkinkan integrasi AI secara efektif dan efisien. Di sektor pemasaran, AI digunakan untuk personalisasi iklan, analisis data pelanggan, dan otomatisasi pemasaran. Sementara di industri game, AI digunakan untuk pengembangan game yang lebih cerdas dan interaktif, serta personalisasi pengalaman bermain.
Di sektor pendidikan, AI berperan dalam personalisasi pembelajaran, pengembangan sistem tutor pintar, dan otomatisasi tugas administratif. Ketiga sektor ini menunjukkan adopsi AI yang signifikan, dan potensi pertumbuhannya di masa mendatang masih sangat besar. Pemerintah, menurut Nezar, perlu mendorong adopsi AI di sektor-sektor lain untuk memperluas dampak positifnya terhadap perekonomian.
Selain itu, Nezar juga menyoroti tingginya adopsi AI generatif di kalangan pekerja intelektual Indonesia. Data menunjukkan bahwa 92 persen pekerja intelektual telah menggunakan teknologi AI generatif di tempat kerja mereka. Angka ini menunjukkan tingkat penetrasi AI yang cukup tinggi di kalangan pekerja profesional.
Pentingnya Kolaborasi dan Pengembangan SDM
Menyikapi tren ini, Nezar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan terus membuka berbagai kerja sama untuk menjamin adanya transfer pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan AI nasional. Hal ini dinilai krusial untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal dan menghindari ketergantungan pada teknologi asing.
Lebih lanjut, Nezar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ekosistem AI di Indonesia dengan mitra strategis global. Kolaborasi ini akan mempercepat pengembangan dan adopsi AI di Indonesia, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Pemerintah, menurutnya, akan terus memfasilitasi kolaborasi tersebut untuk memastikan Indonesia dapat bersaing di era teknologi AI.
Data lain yang dipaparkan Nezar menunjukkan bahwa 69 persen pemerintah dan perusahaan di Indonesia hanya akan mempekerjakan individu yang memiliki keterampilan dalam teknologi AI. Ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang AI. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan AI untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.
Kesimpulannya, perkembangan AI memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dengan fokus pada kolaborasi, pengembangan SDM, dan adopsi di berbagai sektor, Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI untuk mencapai kemajuan ekonomi yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong hal tersebut.