Kemenkes: Skrining dan Vaksinasi HPV, Strategi Eliminasi Kanker Serviks di Indonesia
Kementerian Kesehatan gencar melakukan skrining dan vaksinasi HPV untuk eliminasi kanker serviks di Indonesia pada 2030, dengan target 90 persen anak usia di bawah 15 tahun mendapatkan vaksinasi.

Jakarta, 24 April 2024 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menetapkan strategi eliminasi kanker serviks di Indonesia melalui program skrining dan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Target yang dicanangkan adalah tercapainya eliminasi pada tahun 2030. Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan langkah-langkah yang tengah dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Nadia menyampaikan bahwa rencana aksi nasional (RAN) yang dicanangkan sejak tahun 2022 bertujuan untuk memvaksinasi 90 persen anak di bawah usia 15 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, dengan vaksin HPV. Vaksinasi ini merupakan bagian dari komitmen global untuk memberantas kanker serviks. Langkah ini dinilai sangat krusial dalam mencegah infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks.
Pemerintah menyediakan akses gratis terhadap vaksin HPV untuk masyarakat yang lahir pada tahun 1999 ke atas. Sementara itu, bagi mereka yang lahir sebelum tahun 1999, Kemenkes mendorong pelaksanaan skrining atau deteksi dini kanker serviks. Kombinasi strategi imunisasi dan skrining ini diharapkan mampu melindungi dua kelompok usia yang berbeda dan berkontribusi pada upaya eliminasi kanker serviks.
Vaksinasi dan Skrining: Dua Pilar Utama Eliminasi Kanker Serviks
Siti Nadia Tarmizi menekankan pentingnya kombinasi vaksinasi dan skrining dalam upaya eliminasi kanker serviks. Vaksinasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi virus penyebab kanker serviks, terutama bagi anak-anak sebelum mereka terpapar virus. Sementara itu, skrining memungkinkan deteksi dini kanker serviks pada kelompok usia yang belum mendapatkan vaksin.
"Tapi kalau yang di bawah (1990) apa yang bisa dilakukan? Kalau kita vaksin HPV masih mahal, saya belum siap mau vaksin gitu ya, apa yang bisa dilakukan? Skrining HPV. Jadi dengan kombinasi imunisasi dan skrining kita bisa menjaga dua kelompok untuk bisa mencapai eliminasi," jelas Nadia.
Kemenkes menyediakan layanan skrining HPV gratis melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia. Layanan ini mencakup pemeriksaan IVA tes dan HPV DNA, tidak hanya untuk deteksi kanker serviks, tetapi juga penyakit tidak menular lainnya.
Akses Layanan Skrining dan Vaksinasi
Nadia juga menjelaskan bahwa skrining HPV memberikan perlindungan hingga 10 tahun ke depan sebelum tes ulang diperlukan. Ia juga menekankan bahwa skrining HPV ditujukan bagi perempuan yang telah menikah atau aktif secara seksual. Hal ini dikarenakan paparan virus HPV umumnya terjadi melalui kontak seksual.
"Kalau dulu kan belum menjadi kado ulang tahun untuk perempuan-perempuan, tapi sekarang kalau kita ultah kita tinggal ke Puskesmas, kita tinggal lakukan pembedahan HPV DNA dan itu gratis," imbuhnya, menekankan kemudahan akses terhadap layanan skrining gratis.
Selain program skrining dan vaksinasi, Kemenkes juga mendorong masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, karena hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan kanker. Pencegahan melalui gaya hidup sehat merupakan bagian penting dalam strategi eliminasi kanker serviks.
Kesimpulan
Upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. Melalui program skrining dan vaksinasi HPV yang terintegrasi, serta promosi gaya hidup sehat, Indonesia optimistis dapat mencapai target eliminasi kanker serviks pada tahun 2030. Kemenkes terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan kanker serviks.