Kuliner Indonesia: Strategi Jitu Gaet Wisatawan Mancanegara
Kementerian Pariwisata menjadikan kekayaan kuliner Indonesia sebagai strategi utama untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan meningkatkan pendapatan negara.
![Kuliner Indonesia: Strategi Jitu Gaet Wisatawan Mancanegara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220211.670-kuliner-indonesia-strategi-jitu-gaet-wisatawan-mancanegara-1.jpg)
Jakarta, 7 Februari 2025 - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan kuliner Indonesia sebagai strategi kunci untuk menarik minat wisatawan mancanegara (wisman). Langkah ini diyakini mampu meningkatkan jumlah kunjungan dan devisa negara. Deputi Pengembangan Pariwisata dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menekankan pentingnya sektor kuliner dalam program jangka pendek dan panjang kementerian.
Kekayaan Rasa, Daya Tarik Wisata
Menurut Hariyanto, wisata kuliner menawarkan beragam pilihan bagi wisman, mulai dari nasi goreng, gado-gado, hingga soto. Keunikan kuliner lokal yang kaya akan kearifan budaya daerah menjadi daya tarik tersendiri. Potensi peningkatan pengeluaran wisman di sektor ini diyakini jauh lebih besar dibandingkan negara kompetitor seperti Thailand, karena keragaman dan cita rasa kuliner Indonesia yang tak terbatas.
"Wisata kuliner itu bagian dari produk wisata," tegas Hariyanto. Kemenpar berkomitmen untuk meningkatkan kelas produk wisata kuliner, dan juga fokus pada pengembangan wellness tourism, gastronomi, wisata bahari, dan fesyen untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Data BPS: Kuliner Jadi Primadona Pengeluaran Wisman
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mendukung strategi Kemenpar ini. BPS mencatat rata-rata pengeluaran wisman di Indonesia mencapai 1.391 dolar AS (sekitar Rp22,86 juta) sepanjang tahun 2024. Akomodasi dan makanan minuman mendominasi pengeluaran tersebut. Pada triwulan IV 2024, proporsi pengeluaran untuk akomodasi dan makanan minuman mencapai 57,49 persen dari total pengeluaran wisman, dengan rata-rata kunjungan selama 10,39 malam.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan, "Secara rata-rata, sepanjang tahun 2024, wisman menghabiskan sekitar 1.391,85 dolar AS selama berada di Indonesia." Angka ini menunjukkan potensi besar sektor kuliner untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata.
Strategi Promosi dan Pengembangan
Kemenpar menyadari pentingnya strategi promosi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi wisata kuliner. Langkah-langkah promosi dan pengembangan yang terencana akan memastikan kuliner Indonesia semakin dikenal dan diminati oleh wisman. Selain itu, peningkatan kualitas dan standar pelayanan di sektor kuliner juga menjadi perhatian utama. Dengan demikian, pengalaman wisata kuliner di Indonesia akan semakin berkesan dan mendorong wisman untuk kembali berkunjung.
Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti aksesibilitas ke destinasi kuliner dan pelatihan bagi pelaku usaha kuliner, juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Kemenpar berupaya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan sektor kuliner, sehingga dapat berkontribusi optimal terhadap perekonomian nasional.
Kesimpulan
Kuliner Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Strategi Kemenpar yang fokus pada pengembangan dan promosi wisata kuliner menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata. Dengan pengelolaan yang tepat dan terintegrasi, wisata kuliner dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan.