Rinaldy Yunardi: Arsip Budaya Indonesia Perlu Diperkaya untuk Dorong Kreativitas Desainer
Desainer aksesori Rinaldy Yunardi menekankan pentingnya arsip budaya Indonesia yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik untuk menginspirasi karya desain terkini dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Desainer aksesori ternama, Rinaldy Yunardi, menyoroti perlunya arsip budaya Indonesia yang lebih lengkap dan mudah diakses. Menurutnya, kurangnya akses terhadap informasi budaya yang terdokumentasi dengan baik menghambat para desainer dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berakar pada kekayaan budaya bangsa.
Kekayaan Budaya yang Terabaikan
Dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Rinaldy mengungkapkan keprihatinannya. Ia menjelaskan bahwa banyak detail dan cerita penting terkait budaya Indonesia yang hilang atau terfragmentasi. "Sebenarnya saya sendiri pernah mau banyak belajar tentang budaya Indonesia, terkhususnya aksesoris. Kita itu banyak kehilangan, kehilangan cerita, kehilangan detail," ujarnya.
Rinaldy menekankan kekayaan budaya Indonesia yang autentik dan menarik. Namun, seiring perkembangan zaman, perhatian terhadap pelestarian dan pendokumentasian budaya Indonesia seringkali kurang optimal. Akibatnya, informasi yang tersedia seringkali tidak lengkap dan terpercaya.
Meskipun internet, khususnya Google, menawarkan akses informasi, Rinaldy menyayangkan banyaknya informasi yang tidak valid atau hanya berupa opini dan bukan fakta terverifikasi. Ia membutuhkan informasi yang akurat dan terdokumentasi dengan baik, bukan sekadar informasi yang dihasilkan oleh mesin pencari.
Tantangan Dokumentasi Budaya
Sebagai contoh, Rinaldy menyinggung kesulitan dalam menemukan informasi detail mengenai jumlah tusuk konde dalam adat Betawi atau makna di balik bentuk bunga yang digunakan sebagai hiasan aksesori tradisional. "Motif atau bentuk itu masing-masing punya cerita. Seharusnya kita bisa mendapatkan itu dan aku sulit mendapatkan itu. Maksudnya arsip serta sejarahnya. Coba Google, kita Google ya. Jadi banyaknya buatan mesin. Aku inginnya mempelajari sesuatu yang tradisional, otentik, tapi mau cari di mana? Di buku juga tidak ada," jelasnya.
Ia berharap adanya arsip budaya yang terorganisir dengan baik, sehingga para desainer dan masyarakat luas dapat mengakses informasi budaya secara lengkap dan rinci. Hal ini penting untuk memahami konteks dan makna di balik setiap elemen budaya, sehingga dapat menginspirasi karya-karya kreatif yang autentik dan bermakna.
Peran Arsip Nasional dan Pelestarian Budaya
Rinaldy menyarankan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk berperan lebih aktif dalam merapikan arsip sejarah dan menemukan kembali catatan-catatan sejarah yang hilang. Dengan demikian, pengetahuan tentang budaya Indonesia dapat berkembang dan diakses oleh semua kalangan, termasuk para desainer.
Lebih lanjut, Rinaldy menekankan pentingnya pelestarian budaya Indonesia agar tetap lestari dan berkelanjutan. Namun, ia juga percaya bahwa budaya tradisional dapat diadaptasi dan diinterpretasikan kembali dengan cara yang modern dan relevan dengan zaman sekarang. "Buat saya, percampuran-percampuran budaya ini harus tetap otentik dan ada. Biarkan kita menjaga yang otentik, ada juga yang berkolaborasi, mengeksplornya," tutupnya.
Kesimpulannya, akses terhadap arsip budaya yang komprehensif sangat penting, tidak hanya untuk para desainer, tetapi juga untuk masyarakat luas dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia. Dengan demikian, kekayaan budaya Indonesia dapat terus diwariskan dan diapresiasi oleh generasi mendatang.