Wamen Ekraf: Trivia Kids Biennale Indonesia, Mengapa Ruang Publik Penting untuk Anak Kenali Buku dan Lagu?
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menekankan pentingnya Ruang Publik Anak agar mereka dapat mengenal buku dan lagu, serta berkreasi tanpa rasa takut.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menyoroti kebutuhan esensial anak-anak Indonesia. Beliau menekankan pentingnya tidak hanya lagu anak yang diperdengarkan sesuai usia, tetapi juga akses terhadap buku serta ruang publik yang memadai.
Pernyataan ini disampaikan Irene kepada ANTARA di Galeri Nasional, Jakarta, pada Senin, 21 Juli. Menurutnya, ruang publik berfungsi sebagai wadah bagi anak-anak untuk lebih dekat mengenal dan terhubung dengan dunia literasi serta musik.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berinisiatif menghadirkan pameran Kids Biennale Indonesia. Acara ini berlangsung dari 3 hingga 31 Juli 2025 di Galeri Nasional, bertujuan memenuhi kebutuhan tersebut.
Pentingnya Akses Buku dan Lagu bagi Tumbuh Kembang Anak
Irene Umar secara khusus menyoroti kebutuhan anak akan buku sebagai bagian integral dari perkembangan mereka. Selain itu, dalam sektor permusikan, Kemen Ekraf juga menyiapkan berbagai panggung di sejumlah wilayah di Indonesia.
Upaya ini merupakan hasil kerja sama antara pihak publik dan swasta, bertujuan untuk menghadirkan akses terhadap buku dan lagu secara lebih luas. Inisiatif ini diharapkan dapat memfasilitasi anak-anak dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka sejak dini.
Wamen Ekraf juga menyerukan kepada masyarakat luas, khususnya para orang tua, untuk aktif memperkenalkan buku kepada anak-anak. Beliau menyarankan penggunaan berbagai metode modern agar pengenalan literasi tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Kids Biennale Indonesia: Wadah Kreativitas dan Ruang Aman
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, Kemen Ekraf dan Kemen PPPA menghadirkan Kids Biennale Indonesia. Pameran ini menampilkan 142 karya seni rupa anak-anak, didampingi oleh tiga seniman profesional di kawasan Bundaran HI.
Selain karya seni, pameran ini juga menghadirkan beragam aktivitas interaktif. Pengunjung dapat menemukan
- board games
- mainan tradisional
- buku bacaan anak-anak
Irene Umar mengungkapkan bahwa rangkaian program Kids Biennale Indonesia akan terus berlanjut hingga Desember. Program ini akan menggandeng berbagai subsektor ekonomi kreatif, memperluas jangkauan dan dampak positifnya.
Tema utama Kids Biennale, "growing without fear", mencerminkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Ini adalah upaya strategis untuk memastikan mereka dapat tumbuh dan berkreasi tanpa rasa khawatir.
Menyongsong Hari Anak Nasional: Harapan untuk Masa Depan Anak Indonesia
Menjelang perayaan Hari Anak Nasional 2025 yang diperingati setiap tanggal 25 Juli, Irene Umar menyampaikan harapannya. Beliau berharap anak-anak Indonesia dapat tumbuh tanpa rasa takut di ruang lingkup yang aman dan kondusif.
Wamen Ekraf menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berkreasi secara bebas. Beliau juga menegaskan bahwa anak-anak adalah "sunshine to our life", sumber pencahayaan dan inspirasi bagi kehidupan.
Rangkaian kegiatan seperti Kids Biennale diharapkan mampu menjadi jembatan dan jalan tengah bagi orang tua serta anak-anak. Ini adalah kesempatan berharga bagi mereka untuk belajar dan berkembang bersama dalam suasana yang positif.