Ganda Putra Pelatnas Butuh Tambah Power dan Ketahanan, Akui Anton
Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Antonius Budi Ariantho, menilai Leo/Bagas dan Fikri/Daniel perlu meningkatkan power dan ketahanan fisik usai Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025.

Jakarta, 13 April 2025 (ANTARA) - Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 telah usai, dan Indonesia kembali gagal meraih gelar juara di sektor ganda putra. Hal ini menjadi evaluasi penting bagi pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Antonius Budi Ariantho. Setelah mengamati penampilan para atletnya, Anton, sapaan akrabnya, menyoroti kekurangan yang perlu segera diatasi untuk menghadapi kompetisi di level tertinggi.
Anton mengungkapkan bahwa pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana membutuhkan peningkatan signifikan dalam hal kekuatan fisik dan ketahanan. Meskipun secara umum pola permainan dan semangat juang kedua pasangan sudah baik, namun pertandingan ganda putra yang ketat sejak babak awal menuntut kekuatan ekstra baik untuk menyerang maupun bertahan. "Evaluasi dari beberapa bulan turnamen yang diikuti, untuk Leo/Bagas dan Fikri/Daniel itu yang perlu ditambah adalah power dan kekuatan ketahanan," kata Anton dalam keterangan tertulis, Minggu.
Kekurangan ini terbukti menjadi faktor penentu dalam beberapa pertandingan. Pertandingan-pertandingan yang menguras tenaga sejak babak awal menjadi tantangan besar bagi para atlet. Oleh karena itu, persiapan ke depan harus lebih dimaksimalkan lagi untuk menghadapi tantangan tersebut. "Lawan dari babak 32 besar sudah seimbang semua, ini pasti menguras tenaga. Jadi persiapan ke depan harus lebih dimaksimalkan lagi," ujarnya.
Perlu Perbaikan Teknik dan Adaptasi
Selain kekuatan fisik dan ketahanan, Anton juga menekankan pentingnya peningkatan teknik bertahan dan adaptasi terhadap kondisi permainan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah laju shuttlecock yang cenderung lambat di beberapa turnamen. Para pemain perlu memiliki strategi khusus untuk mengantisipasi kondisi ini. "Untuk teknik dari sisi defensif harus ditingkatkan lagi, power harus lebih dikeluarkan. Apalagi dengan laju shuttlecock yang lambat seperti di sini, harus punya cara mengantisipasi," ujar Anton.
Evaluasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pemain dan tim pelatih dalam menyusun program latihan yang lebih terarah dan efektif. Program latihan yang lebih tajam dan terfokus akan membantu para atlet meningkatkan kemampuan mereka agar siap menghadapi turnamen-turnamen penting mendatang. Harapannya, dengan persiapan yang lebih matang, Indonesia dapat kembali berjaya di sektor ganda putra.
Peningkatan kemampuan teknik bertahan juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Kemampuan untuk bertahan dengan baik dan efektif akan sangat membantu dalam menghadapi serangan lawan yang kuat dan cepat. Dengan demikian, para pemain dapat lebih fokus untuk menyerang dan meraih poin.
Adaptasi terhadap berbagai kondisi permainan juga menjadi hal yang krusial. Setiap turnamen memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga para pemain harus mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif. Kemampuan beradaptasi ini akan sangat membantu dalam menghadapi berbagai tantangan dan meraih kemenangan.
Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025
Kegagalan Indonesia meraih gelar juara di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025 semakin menggarisbawahi perlunya peningkatan kemampuan para atlet. Prestasi terbaik di sektor ganda putra diraih oleh Leo/Bagas yang berhasil meraih perunggu setelah kalah di semifinal dari wakil tuan rumah Chen Boyang/Liu Yi dengan skor 21-13, 18-21, 12-21. Sementara itu, Fikri/Daniel dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus terhenti di perempat final. Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani bahkan tersingkir di babak pertama.
Kegagalan ini memperpanjang paceklik gelar juara di sektor ganda putra sejak Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan meraihnya pada tahun 2022. Oleh karena itu, evaluasi dan peningkatan kemampuan menjadi kunci untuk mengembalikan kejayaan ganda putra Indonesia di kancah internasional.
Dengan adanya evaluasi yang komprehensif dan program latihan yang terarah, diharapkan para atlet ganda putra Indonesia dapat meningkatkan kemampuan mereka dan meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang. Peningkatan power, ketahanan, teknik bertahan, dan kemampuan adaptasi akan menjadi fokus utama dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di level tertinggi.