Bendungan Rukoh Aceh: Proyek Rp1,7 Triliun Berdampak Besar
Bendungan Rukoh di Aceh, rampung dibangun dengan biaya Rp1,7 triliun, memberikan dampak besar pada irigasi, energi terbarukan, dan perekonomian masyarakat sekitar.
Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, telah selesai dibangun dan siap memberikan dampak besar bagi masyarakat Aceh. Proyek senilai Rp1,7 triliun ini tidak hanya bermanfaat untuk irigasi, tetapi juga berpotensi menghasilkan energi terbarukan dan meningkatkan perekonomian daerah.
Manfaat Multisektoral Bendungan Rukoh
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menekankan pentingnya Bendungan Rukoh. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 128 juta meter kubik dan mampu mengairi lahan pertanian seluas 12.194 hektare. Hal ini akan meningkatkan produksi pertanian hingga enam ton per hektare dengan tiga kali musim tanam per tahun. Lebih dari sekedar irigasi, bendungan ini juga akan menyediakan air baku sebanyak 900 liter per detik, menjaga ketahanan air di wilayah tersebut.
Potensi energi terbarukan juga menjadi sorotan. Bendungan Rukoh diperkirakan mampu menghasilkan listrik hingga 137 MegaWatt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1,22 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PMLTH). Listrik ini akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, baik untuk rumah tangga maupun produksi, serta berdampak positif pada sektor sosial seperti pendidikan dan kesehatan.
Dampak Perekonomian dan Sosial
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa proyek ini diharapkan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 191 persen menjadi 300 persen. Selain itu, bendungan ini juga mampu mereduksi banjir seluas 51 hektare di tiga kecamatan: Titeue, Keumala, dan Sakti. Lebih lanjut, proyek ini menyerap banyak tenaga kerja lokal, hampir 80 persen, sehingga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan warga Aceh.
Dengan peningkatan produksi pertanian, akses listrik yang lebih baik, dan penyerapan tenaga kerja, Bendungan Rukoh diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan, simpanan, dan daya beli masyarakat sekitar. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pidie dan sekitarnya. Keberhasilan proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Bendungan Rukoh merupakan contoh nyata dari proyek infrastruktur yang memberikan manfaat multisektoral. Selain meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan, bendungan ini juga berkontribusi pada energi terbarukan, pengurangan risiko bencana, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. Proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana infrastruktur dapat menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi dan sosial di suatu daerah.