Cegah Banjir, DPUTR Kota Cirebon Fokus Normalisasi Kali Sijarak 1
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon gencar normalisasi Kali Sijarak 1 untuk mencegah banjir dan meningkatkan sistem drainase, dengan target penyelesaian tiga hari.
Banjir menjadi ancaman serius di Kota Cirebon, Jawa Barat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon gencar melakukan normalisasi sungai. Kali Sijarak 1 menjadi fokus utama dalam program ini, dengan pengerjaan yang saat ini tengah berlangsung di ruas Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo.
Program normalisasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi banjir yang kerap terjadi di musim hujan. Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kelancaran aliran sungai, sehingga sistem drainase kota dapat berfungsi optimal. Proses pengerukan sedimen dan sampah di dasar sungai dilakukan menggunakan alat berat untuk mempercepat proses dan memastikan hasil yang maksimal.
Kepala DPUTR Kota Cirebon, Rachman Hidayat, menjelaskan bahwa normalisasi Kali Sijarak 1 ditargetkan selesai dalam waktu tiga hari. Setelahnya, pekerjaan akan berlanjut ke ruas Jalan Aria Kemuning. Rachman juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
Normalisasi Sungai: Upaya Pencegahan Banjir di Kota Cirebon
DPUTR Kota Cirebon telah menetapkan tiga titik sungai sebagai prioritas dalam program normalisasi tahun ini, yaitu Kali Cipadu, Kali Ledeng, dan Kali Sijarak 1. Pengerjaan di Kali Ledeng kawasan Kalijaga telah selesai pekan lalu setelah berlangsung selama satu minggu. Proses normalisasi ini melibatkan penggunaan alat berat untuk pengerukan sedimen dan sampah yang menyumbat aliran air.
Selain pengerukan, petugas juga membersihkan sampah rumah tangga yang menumpuk di aliran sungai. Sampah ini berpotensi menyumbat saluran air saat hujan deras, sehingga meningkatkan risiko genangan air dan banjir. Rachman Hidayat menegaskan bahwa normalisasi sungai merupakan upaya preventif untuk menekan risiko tersebut, khususnya di kawasan permukiman warga.
"Normalisasi ini bertujuan mengurangi potensi banjir serta menjaga kebersihan dan kelancaran aliran sungai," kata Rachman Hidayat.
"Kami ingin memastikan kapasitas daya tampung air di sungai tetap optimal, khususnya saat intensitas hujan tinggi," tambahnya.
Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Sungai
Rachman Hidayat juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai. Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan ke aliran air. Hal ini penting untuk mendukung keberhasilan program normalisasi dan menjaga kelestarian sungai di Kota Cirebon.
Program normalisasi sungai ini dilakukan secara berkala setiap tahun oleh DPUTR Kota Cirebon. Prioritas diberikan pada wilayah yang memiliki potensi banjir tinggi dan sistem drainase yang perlu ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat secara efektif mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Cirebon.
"Partisipasi warga sangat penting untuk mendukung keberhasilan normalisasi dan menjaga kelestarian sungai di Kota Cirebon," tegas Rachman.
Normalisasi Kali Sijarak 1 merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kota Cirebon dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya, khususnya dalam menghadapi musim hujan.
Dengan memastikan kapasitas daya tampung air sungai tetap optimal, diharapkan risiko banjir dapat diminimalisir dan warga dapat terhindar dari dampak negatif banjir.
Kesimpulan
Program normalisasi sungai yang dilakukan oleh DPUTR Kota Cirebon merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan banjir. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai.