Gubernur Jateng Siapkan Program Vokasi di BLK Antisipasi PHK Massal
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyiapkan program vokasi di BLK untuk mengurangi dampak PHK massal di sejumlah perusahaan, termasuk Sritex yang baru saja dinyatakan pailit.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, telah mengumumkan langkah proaktif untuk menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di beberapa perusahaan di Jawa Tengah. Langkah tersebut berupa penyiapan program vokasi di berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh provinsi. Pengumuman ini disampaikan di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat lalu, sebagai respon langsung terhadap dampak ekonomi yang signifikan dari PHK massal tersebut.
Keputusan ini diambil setelah Gubernur Luthfi melakukan koordinasi dengan kementerian terkait. Ia menekankan pentingnya pelatihan vokasi untuk membekali para pekerja yang terkena PHK dengan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memastikan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Jawa Tengah tetap produktif dan dapat terserap kembali di sektor industri.
Lebih lanjut, Gubernur Luthfi berharap agar program vokasi di BLK dapat meminimalisir angka pengangguran di Jawa Tengah akibat PHK massal. Dengan memberikan pelatihan keterampilan praktis, para pekerja yang terkena PHK diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka dan menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan kemampuan mereka yang telah ditingkatkan.
Program Vokasi BLK: Solusi Menghadapi PHK Massal
Program vokasi yang disiapkan di BLK Jawa Tengah akan difokuskan pada pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah tersebut. Kurikulum pelatihan akan dirancang untuk memenuhi tuntutan pasar kerja terkini, sehingga para peserta pelatihan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program.
Kerjasama dengan berbagai perusahaan juga direncanakan untuk memastikan relevansi pelatihan yang diberikan. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para peserta pelatihan dapat langsung terserap di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil. Hal ini akan mempercepat proses reintegrasi para pekerja yang terkena PHK ke dalam pasar kerja.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan memberikan dukungan penuh kepada para peserta pelatihan, termasuk akses pendanaan dan bantuan lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua peserta pelatihan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses dalam program vokasi ini dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Kasus PHK Massal di PT Sritex
Salah satu kasus PHK massal yang menjadi perhatian adalah kasus PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Perusahaan tekstil besar ini baru saja dinyatakan pailit, mengakibatkan ratusan bahkan ribuan karyawan kehilangan pekerjaan. Kasus ini menjadi salah satu pemicu utama Gubernur Luthfi untuk mempercepat implementasi program vokasi di BLK.
Serikat Pekerja Sritex telah menyuarakan tuntutan agar perusahaan memenuhi hak-hak para buruh yang terkena PHK, termasuk pesangon dan uang jasa. Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sritex, Andreas Sugiyono, menegaskan pentingnya perusahaan memenuhi kewajiban tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Meskipun demikian, para pekerja saat ini masih menunggu hasil sidang lanjutan di Semarang. Mereka berharap agar proses hukum berjalan lancar dan hak-hak mereka sebagai pekerja dapat segera terpenuhi. Program vokasi yang ditawarkan pemerintah diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi para pekerja yang terkena PHK di Sritex dan perusahaan lainnya.
Langkah Gubernur Jawa Tengah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan PHK massal. Dengan memberikan pelatihan vokasi dan dukungan yang memadai, diharapkan dampak negatif dari PHK massal dapat diminimalisir dan para pekerja dapat kembali produktif.