Inovasi Teknologi: Ubah Cara Kelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Jatim
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) menilai inovasi teknologi seperti AI dan robotika telah merevolusi pengelolaan K3, namun tetap menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan.
Surabaya, 27 April 2024 (ANTARA) - Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) menyatakan bahwa inovasi teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), robotika, perangkat wearable, sensor digital, realitas virtual, dan augmentasi, telah mengubah cara pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pernyataan ini disampaikan Ketua DK3P Jatim, Sigit Priyanto, yang menekankan pentingnya transformasi digital untuk memperkuat nilai-nilai keselamatan kerja di semua sektor. Ia menambahkan, "Kita harus menyambut era revolusi teknologi ini dengan penuh optimisme, tetapi tidak boleh abai terhadap nilai fundamental keselamatan kerja."
Pernyataan tersebut disampaikan bertepatan dengan Hari K3 Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 April. Tema yang diusung Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tahun ini adalah "Merevolusi Kesehatan dan Keselamatan: Peran Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi di Tempat Kerja." Sigit menjelaskan bahwa inovasi berbasis digital harus memperluas budaya K3, bukan mengabaikan komitmen terhadap keselamatan pekerja.
Transformasi Digital untuk K3 yang Lebih Optimal
Sigit Priyanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, menjelaskan lebih lanjut bahwa teknologi seperti AI, robotika, dan digitalisasi industri seharusnya digunakan untuk memperkuat kontrol risiko, mempercepat deteksi bahaya, dan meningkatkan kualitas hidup pekerja. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjaga keselamatan kerja.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya memastikan teknologi tersebut diimplementasikan dengan tepat dan terintegrasi dengan sistem manajemen K3 yang sudah ada. Hal ini untuk menghindari potensi masalah baru yang mungkin timbul akibat penerapan teknologi yang kurang terencana.
Inovasi teknologi juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi pekerja dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Dengan adanya teknologi yang memudahkan pemantauan dan pelaporan, diharapkan akan tercipta budaya K3 yang lebih kuat dan tertanam dalam setiap individu.
Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi seluruh pekerja di Jawa Timur.
Pentingnya Pendekatan Holistik dan Humanis
Wakil Ketua DK3P Jatim, Edi Priyanto, menambahkan bahwa perubahan besar di era digital harus direspons dengan pendekatan yang holistik dan humanis. Ia menekankan pentingnya tetap memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan pekerja di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Edi mengingatkan bahwa era revolusi digital membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas K3 di semua sektor. Namun, "Kita tidak boleh lupa bahwa di balik setiap algoritma dan sensor pintar, ada manusia yang tetap menjadi pusat perhatian," tegasnya.
Menurutnya, keselamatan kerja bukan hanya soal mengadopsi teknologi mutakhir. "Kita juga harus memastikan bahwa teknologi tersebut benar-benar mendukung manusia, menjaga harkat dan martabat pekerja, serta memperkuat rasa aman dan nyaman dalam bekerja," tambahnya.
Implementasi teknologi harus dibarengi dengan pelatihan dan edukasi bagi pekerja agar mereka dapat memahami dan menggunakan teknologi tersebut dengan aman dan efektif. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa teknologi tersebut tidak malah menimbulkan risiko baru bagi pekerja.
Kesimpulan
Penerapan inovasi teknologi di bidang K3 di Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat bantu, dan manusia tetap menjadi prioritas utama. Pendekatan yang holistik dan humanis sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi tersebut benar-benar bermanfaat dan tidak merugikan pekerja.