Khofifah-Emil Dapatkan Komitmen 20.000 Rumah Subsidi untuk Buruh dan Wartawan Jatim
Gubernur Khofifah dan Wagub Emil bertemu Menteri PKP untuk membahas penyediaan 20.000 rumah subsidi bagi buruh dan wartawan di Jawa Timur, dengan tahap awal 200 unit di Gresik.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berhasil mendapatkan komitmen penyediaan rumah subsidi untuk buruh dan wartawan setelah bertemu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di Jakarta pada Selasa (6/5) malam. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari tuntutan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2025.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati rencana pembangunan 20.000 unit rumah subsidi di Jawa Timur. Khofifah menyatakan, "Salah satu tuntutan pada Hari Buruh lalu adalah rumah subsidi bagi buruh. Hari ini kami mendapatkan konfirmasi langsung dari Pak Menteri terkait hal tersebut."
Rumah-rumah subsidi ini akan dibangun melalui Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh BP Tapera, dengan berbagai kemudahan seperti uang muka 1 persen, bunga tetap 5 persen, dan tenor maksimal 20 tahun. Meskipun terjangkau, Gubernur Khofifah memastikan kualitas dan kelayakan huni tetap menjadi prioritas: "Rumah yang layak dan berkualitas untuk kehidupan lebih baik masyarakat Jatim."
Tahap Awal dan Kerja Sama Renovasi
Sebagai langkah awal, Pemprov Jatim dan Kementerian PKP sepakat membangun 200 unit rumah subsidi di Kabupaten Gresik. Rumah-rumah ini akan diberikan kepada buruh dan wartawan pada Juni 2025. Selain itu, terjalin kesepakatan kerja sama renovasi 500 rumah antara Pemprov Jatim dan Lippo Group, yang akan dimulai dari rumah-rumah tunawisma di Kota Malang dan Pasuruan.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menambahkan bahwa Kementerian PKP bersama BP Tapera menargetkan pembangunan 350.000 unit rumah subsidi secara nasional. "Pak Presiden memerintahkan kami untuk memprioritaskan rakyat kecil. Rumah subsidi ini untuk buruh, guru, petani, nelayan, ART, hingga pekerja migran," ungkap Menteri Sirait. Beliau berharap program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor terkait industri perumahan.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok pekerja yang selama ini membutuhkan akses perumahan yang lebih terjangkau. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk BP Tapera dan Lippo Group, menunjukkan sinergi yang kuat dalam mewujudkan program ini.
Peserta Pertemuan dan Rincian Program
Pertemuan penting ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim, Ketua SPSI Jatim Ahmad Fauzi, Ketua Kwarda Pramuka Jatim Arum Sabil, Sekjen Kementerian PKP RI Didyk Choiroel, Irjen Kementerian PKP RI Heri Jerman, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, CEO Lippo Group James Riyadi, dan sejumlah pejabat Pemprov Jatim. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program rumah subsidi ini.
Program rumah subsidi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan buruh dan wartawan di Jawa Timur. Dengan kemudahan akses pembiayaan dan kualitas rumah yang terjamin, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan akses perumahan yang layak, tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di sektor perumahan dan sektor-sektor terkait lainnya. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian khusus kepada kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Program rumah subsidi ini menandai langkah konkret pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi buruh dan wartawan di Jawa Timur. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari pihak swasta, menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Jawa Timur.