Laba Bersih IIF Melonjak 17,6 Persen di 2024, Capai Rp122,5 Miliar
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil meningkatkan laba bersihnya sebesar 17,63 persen di tahun 2024, mencapai angka Rp122,51 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan usaha dan komitmen pembiayaan baru.
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tahun 2024. Pertumbuhan laba bersih perusahaan mencapai 17,63 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dari Rp104,15 miliar di tahun 2023 menjadi Rp122,51 miliar di tahun 2024. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pendapatan usaha dan ekspansi portofolio pembiayaan infrastruktur.
Hal ini diungkapkan oleh Head of Legal & Corporate Secretary IIF, Nastantio W. Hadi, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu. Nastantio menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha IIF yang mencapai Rp1,39 triliun di tahun 2024, naik 3,70 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,34 triliun. "Selama tahun 2024, perseroan memainkan peran penting dalam mewujudkan pembiayaan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan," ujar Nastantio.
Pencapaian ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) IIF. Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui laporan tahunan, laporan keuangan, dan penggunaan laba bersih tahun buku 2024. Kinerja positif IIF ini menunjukkan kontribusi signifikan perusahaan dalam mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pertumbuhan Pembiayaan dan Layanan Advisory
Tidak hanya laba bersih, total komitmen pembiayaan baru IIF juga mengalami peningkatan signifikan di tahun 2024. Tercatat ada penambahan 11 pembiayaan baru dengan nilai total Rp3,93 triliun, meningkat 13,52 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp3,46 triliun. Sektor-sektor yang mendapatkan pembiayaan tersebut mencakup air bersih, kawasan ekonomi khusus, jalan tol, telekomunikasi, infrastruktur sosial, dan infrastruktur gas.
Selain pembiayaan, IIF juga berhasil memperoleh 10 mandat baru untuk jasa advisory dengan nilai kontrak mencapai Rp39 miliar. Rinciannya, 6 mandat untuk jasa ESG advisory, 3 mandat untuk jasa financial advisory, dan 1 mandat untuk equity divestment. Pertumbuhan di sektor jasa konsultasi ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kapabilitas IIF dalam memberikan solusi pembiayaan dan konsultasi yang komprehensif.
Pertumbuhan yang konsisten ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan rata-rata (CAGR) pendapatan dan laba IIF selama periode lima tahunan. CAGR pendapatan mencapai 11 persen, sementara CAGR laba mencapai angka yang lebih tinggi, yaitu 30 persen. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan IIF yang sangat positif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Bahkan, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata permodalan IIF selama periode tersebut juga mencapai 11 persen.
Komitmen Terhadap Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Nastantio menegaskan komitmen IIF terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan. "Dengan fondasi keuangan yang kuat dan komitmen terhadap prinsip-prinsip ESG, IIF siap mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tegasnya. Hal ini sejalan dengan peran IIF sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur yang didirikan atas prakarsa Kementerian Keuangan dan beberapa lembaga keuangan multilateral.
Sejak berdiri pada tahun 2012, IIF telah mendanai lebih dari 150 proyek infrastruktur dengan total nilai mencapai Rp42,5 triliun. Data ini berasal dari laman media sosial Kementerian Keuangan (@kemenkeuri). IIF terus berkomitmen untuk menyediakan berbagai skema pembiayaan dan layanan konsultatif untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan kinerja keuangan yang kuat dan komitmen yang teguh terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan, IIF diproyeksikan akan terus memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Keberhasilan IIF dalam meningkatkan laba bersih dan portofolio pembiayaannya menunjukkan kepercayaan investor dan pemerintah terhadap peran strategis IIF dalam pembangunan infrastruktur nasional.