LMI: Pionir LAZ yang Terbitkan Laporan SDGs, Dorong Filantropi Berkelanjutan

Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menjadi LAZ pertama yang menerbitkan laporan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), menegaskan komitmennya pada filantropi berkelanjutan dan mendorong lembaga lain untuk mengikuti jejaknya.

Lembaga Manajemen Infaq (LMI) mencetak sejarah sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) pertama di Indonesia yang menerbitkan laporan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pengumuman ini disampaikan di Surabaya pada Selasa, 25 Februari 2024, menandai komitmen LMI terhadap filantropi yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang. Langkah berani ini diharapkan dapat menginspirasi lembaga filantropi lain untuk menerapkan praktik serupa.

Direktur LMI, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa laporan SDGs ini merupakan bukti nyata komitmen LMI dalam memberikan solusi atas permasalahan sosial di Indonesia. Penerbitan laporan ini juga merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada para donatur, menunjukkan bagaimana setiap rupiah donasi digunakan secara efektif dan selaras dengan tujuan SDGs. Agung menambahkan, "Kami berharap laporan SDGs ini akan memacu kami untuk mengembangkan program-program inovatif yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia."

Laporan SDGs LMI merinci bagaimana kegiatan-kegiatan lembaga ini selaras dengan poin-poin perencanaan berkelanjutan yang diusung oleh SDGs. Dengan demikian, LMI tidak hanya fokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga pada dampak jangka panjang dan keberlanjutan program-programnya. Hal ini menunjukkan sebuah pendekatan yang holistik dan terukur dalam menjalankan misi filantropinya.

Langkah LMI dalam menerbitkan laporan SDGs mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Agung Santoso, ahli SDGs dari PT. Optima Solution, memberikan pujian atas komitmen LMI dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah secara strategis dan berdampak jangka panjang. Menurutnya, "Langkah LMI ini dapat menjadi contoh bagi lembaga filantropi lainnya untuk mengadopsi model keberlanjutan dalam program-program sosial mereka."

Apresiasi ini semakin memperkuat posisi LMI sebagai pelopor dalam penerapan prinsip-prinsip SDGs dalam dunia filantropi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan publik dan memastikan efektivitas program-program sosial.

Dengan transparansi yang tinggi, LMI berharap dapat mendorong kepercayaan publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan filantropi. Laporan SDGs ini menjadi bukti nyata bahwa LMI tidak hanya fokus pada angka dan data, tetapi juga pada dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

LMI berharap laporan SDGs ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga filantropi lainnya di Indonesia. Mereka mendorong lembaga lain untuk tidak hanya fokus pada penyelesaian masalah secara instan, tetapi juga pada keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan global. Dengan demikian, dampak positif dari kegiatan filantropi dapat dirasakan secara lebih luas dan berkelanjutan.

Penerbitan laporan SDGs ini merupakan langkah signifikan bagi LMI dalam menegaskan posisinya sebagai lembaga filantropi yang bertanggung jawab dan berorientasi pada dampak nyata. Komitmen ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem filantropi yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan fokus pada SDGs, LMI berkomitmen untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Mereka berharap dapat menginspirasi lebih banyak lembaga filantropi untuk mengikuti jejak mereka dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

Melalui transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, LMI berupaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga filantropi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Semoga langkah LMI ini dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain untuk menerapkan praktik yang sama demi terwujudnya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.