Mulia Boga Raya (KEJU) Bagikan Dividen Rp73,12 Miliar, Pertumbuhan Penjualan 24 Persen
PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) membagikan dividen Rp73,12 miliar atau Rp13 per saham, hasil dari pertumbuhan penjualan 24 persen dan laba bersih 83 persen di tahun 2024.
PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar makanan dan minuman, khususnya keju, mengumumkan pembagian dividen tunai senilai Rp73,12 miliar kepada pemegang sahamnya. Pengumuman ini disampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar baru-baru ini di Jakarta. Dividen tersebut setara dengan Rp13 per lembar saham dan akan dibayarkan pada 23 Mei 2025. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun buku 2024.
Pembagian dividen ini merupakan 49,8 persen dari laba bersih perusahaan yang mencapai angka Rp147 miliar di tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 83 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp80 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan penjualan bersih yang mencapai Rp1,26 triliun di tahun 2024, meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,02 triliun. Direktur Utama KEJU, Indrasena Patmawidjaja, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam memasarkan produk-produk keju berkualitas dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi makanan sehat.
Selain pembagian dividen, RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus perusahaan. Perubahan ini meliputi susunan dewan komisaris dan dewan direksi. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas penambahan bidang usaha serta rencana aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham. Hal ini menunjukkan komitmen KEJU untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan bisnisnya.
Perubahan Susunan Pengurus dan Rencana Strategis
RUPST menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan dewan direksi KEJU. Dewan Komisaris yang baru terdiri dari Hardianto Atmadja (Komisaris Utama), Paulus Tedjosutikno, E. Maurits Klavert, Herbudianto (Komisaris Independen), dan Maurits D. R. Lalisang (Komisaris Independen). Sementara itu, dewan direksi diisi oleh Indrasena Patmawidjaja (Direktur Utama), Jeffry Halim, dan Ari Sutanto.
Indrasena Patmawidjaja, Direktur Utama KEJU, menyampaikan optimismenya terhadap prospek penjualan produk keju di Indonesia. Ia menyatakan, "Kami meyakini peluang penjualan produk keju di Indonesia ke depan masih akan terus bertumbuh seiring dengan kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan sehat sesuai dengan motto kami, mengkejukan masyarakat dan memasyarakatkan keju." Pernyataan ini menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap pertumbuhan pasar keju di Indonesia.
KEJU juga telah menetapkan rencana strategis untuk tahun 2025. Rencana tersebut meliputi beberapa poin penting, antara lain memperkuat posisi di channel GT dan MT, serta terus melebarkan jalur distribusi GT. Selain itu, perusahaan juga akan fokus pada edukasi masyarakat melalui produk-produk inovatif untuk menumbuhkan kategori keju. Terakhir, KEJU akan mengembangkan channel FS sebagai tulang punggung perusahaan dan mengembangkan pasar utama di ASEAN serta penjelajahan area baru.
Alokasi Laba Bersih dan Daftar Pemegang Saham
Dari total laba bersih Rp147 miliar, sebesar Rp73,12 miliar dialokasikan untuk dividen tunai. Sisa laba bersih sebesar Rp71,75 miliar akan dialokasikan sebagai cadangan umum, sementara Rp2 miliar akan ditetapkan sebagai cadangan wajib sesuai ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2027. Pemegang saham yang berhak atas dividen adalah mereka yang terdaftar pada 5 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.
Perubahan susunan pengurus dan rencana strategis yang telah ditetapkan menunjukkan komitmen KEJU untuk terus meningkatkan kinerja dan memperluas bisnisnya. Dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang signifikan, serta strategi yang terarah, KEJU diproyeksikan akan terus menunjukkan kinerja positif di masa mendatang. Pembagian dividen ini juga merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan mereka.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Mulia Boga Raya di tahun 2024 menunjukkan tren positif. Peningkatan penjualan dan laba bersih yang signifikan menjadi bukti keberhasilan strategi bisnis perusahaan. Dengan rencana strategis yang telah disusun, diharapkan perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang.