Pencarian Korban Kapal Tenggiri Terbakar di Ancol Masih Berlanjut
Polisi Kepulauan Seribu masih mencari satu korban hilang dari kebakaran kapal KM Tenggiri di Dermaga Ancol, Jakarta Utara, yang terjadi pada 8 Februari 2024, sementara penyebab kebakaran masih diselidiki.
Tragedi kebakaran kapal KM Tenggiri di Dermaga Marina Ancol pada Sabtu, 8 Februari 2024, menyisakan duka mendalam. Satu korban hingga kini masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus pencarian tim Polres Kepulauan Seribu. Insiden yang terjadi sekitar pukul 22.05 WIB ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, lima luka-luka, dan satu hilang.
Pencarian Korban dan Investigasi Penyebab Kebakaran
Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman, menyatakan bahwa pencarian korban hilang masih menjadi prioritas utama. Kesulitan dalam mengungkap kasus ini disebabkan beberapa korban luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit belum dapat dimintai keterangan. Proses identifikasi dan pengumpulan bukti masih terus dilakukan.
Setelah berhasil dipadamkan, bangkai kapal KM Tenggiri telah diangkat dan dibawa ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran yang menewaskan dan melukai beberapa orang tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi, ledakan terjadi saat kapal sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) dari mobil tangki. "Tiba-tiba terjadi ledakan yang menyebabkan kapal terbakar. Anak buah kapal (ABK) yang berada di dalam kapal langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri," jelas AKBP Ajie Lukman.
Respon Cepat Tim Penyelamat
Petugas piket Polres Kepulauan Seribu, dibantu warga sekitar, langsung merespon kejadian tersebut dengan mengevakuasi korban. Koordinasi dengan Damkar Ancol dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta segera dilakukan. Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.
Namun, angin kencang membuat kapal terdorong ke tengah kolam Ancol, sehingga mempersulit proses pemadaman. Api baru berhasil dipadamkan setelah tujuh jam upaya pemadaman, diperparah dengan kerusakan mesin Damkar dan material kapal yang terbuat dari fiber yang menyulitkan proses pemadaman.
Korban luka-luka langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat, yaitu tiga orang ke RS Koja, satu orang ke RS Sulianti Saroso, dan satu orang ke RS Satya Negara. Sementara itu, satu korban meninggal dunia, Tommy, dibawa ke RS Polri. Diduga korban meninggal dunia karena tidak bisa berenang saat kejadian.
Langkah-langkah Selanjutnya
Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan melanjutkan pencarian korban hilang. Proses investigasi ini melibatkan pemeriksaan saksi, analisis forensik terhadap bangkai kapal, dan pengumpulan bukti-bukti lain yang relevan. Kerja sama antar instansi terkait juga terus dilakukan untuk memastikan proses penyelidikan berjalan lancar dan tuntas.
Kasus kebakaran kapal KM Tenggiri ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dan prosedur pengisian BBM yang benar di lingkungan pelabuhan. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses pencarian korban hilang akan terus berlanjut hingga korban ditemukan.