VKTR Raup Untung Rp218 Miliar di Kuartal I-2025, Kendati Laba Bersih Anjlok
Meskipun laba bersih turun signifikan, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih Rp218 miliar di kuartal I-2025, didorong oleh penjualan suku cadang dan ekspansi kendaraan listrik.
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp218 miliar pada kuartal I-2025, meningkat 6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini diraih di tengah kondisi pasar otomotif nasional yang lesu, bahkan mengalami koreksi sebesar 5 persen (yoy). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan ekspansi di sektor kendaraan listrik, meskipun diiringi penurunan laba bersih yang signifikan.
Meskipun pendapatan bersih meningkat, laba bersih VKTR justru anjlok hingga 84 persen, dari Rp21 miliar di kuartal I-2024 menjadi hanya Rp3,3 miliar di kuartal I-2025. Kenaikan harga pokok penjualan dan fluktuasi kurs dolar AS menjadi penyebab utama penurunan laba bersih ini. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis dan menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025.
Pertumbuhan pendapatan VKTR di tengah kondisi pasar yang kurang menguntungkan menunjukkan strategi perusahaan yang efektif. Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan VKTR beradaptasi dan memanfaatkan peluang di pasar kendaraan listrik, khususnya di segmen suku cadang dan penjualan bus listrik. Strategi diversifikasi produk dan perluasan portofolio klien menjadi kunci keberhasilan VKTR.
Pertumbuhan Penjualan Suku Cadang dan Ekspansi Kendaraan Listrik
Salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan pendapatan VKTR adalah peningkatan penjualan suku cadang otomotif. VKTR mencatat pertumbuhan penjualan segmen manufaktur suku cadang sebesar 10 persen (yoy) di kuartal I-2025. Namun, perlu dicatat bahwa peningkatan ini didorong oleh pergeseran permintaan ke produk dengan margin yang lebih rendah, sehingga berdampak pada kenaikan harga pokok penjualan.
Di sisi lain, VKTR juga menunjukkan perkembangan signifikan di sektor kendaraan listrik. Perusahaan berhasil memperluas portofolio klien dan produk melalui strategi diversifikasi. Salah satu contohnya adalah keberhasilan penjualan forklift listrik ke sektor swasta. Selain itu, VKTR juga tengah dalam proses finalisasi pesanan (PO) 80 unit bus listrik untuk Perum DAMRI, sebagai tambahan dari 72 unit bus listrik yang telah beroperasi sebelumnya.
Keberhasilan penjualan bus listrik ini merupakan bukti nyata komitmen VKTR dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Sinarjaya dan Mayasari Bakti untuk operasional Transjakarta, serta Laksana sebagai karoseri bus listrik, menunjukkan sinergi yang kuat dalam industri ini.
Pembangunan Pabrik dan Sertifikasi TKDN
Sebagai bagian dari strategi industrialisasi berkelanjutan, VKTR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia di Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan.
Bus listrik 12 meter yang dirakit di fasilitas ini telah berhasil memperoleh sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Hal ini menunjukkan komitmen VKTR dalam meningkatkan penggunaan komponen lokal dan mendukung industri dalam negeri. Fasilitas ini dirancang untuk memperluas produksi berbasis CKD, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.
Dimulainya operasi 20 unit bus listrik CKD VKTR oleh operator Sinarjaya untuk Transjakarta menandai tonggak sejarah bagi Indonesia sebagai pemain utama dalam sektor kendaraan listrik komersial. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kualitas produk VKTR.
Strategi Ke depan
VKTR berencana untuk terus fokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025. Prioritas utama perusahaan adalah peningkatan penjualan dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, VKTR juga akan mengoptimalkan manajemen keuangan untuk mendukung pengoperasian fasilitas perakitan CKD yang baru dan meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan yang terus berkembang.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, VKTR optimis dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Keberhasilan VKTR dalam meraih pendapatan bersih yang meningkat di tengah kondisi pasar yang menantang menunjukkan ketahanan dan daya saing perusahaan di industri otomotif.