577 Ribu Kendaraan Diprediksi Padati Gerbang Tol Kalikangkung saat Mudik Lebaran 2025
PT Jasamarga Transjawa Tol memprediksi lonjakan signifikan kendaraan di Gerbang Tol Kalikangkung selama mudik Lebaran 2025, mencapai 577 ribu kendaraan, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret 2025.

PT Jasamarga Transjawa Tol memprediksi sebanyak 577 ribu kendaraan akan memasuki Kota Semarang melalui Gerbang Tol Kalikangkung selama periode mudik Lebaran 2025. Prediksi ini disampaikan oleh Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo, di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat lalu. Periode mudik Lebaran 2025 diperkirakan berlangsung dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025, atau H-10 hingga H+10 Lebaran.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, dengan prediksi sebanyak 70 ribu kendaraan akan melintasi Gerbang Tol Kalikangkung dari arah barat menuju Semarang. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 313 persen dibandingkan dengan arus lalu lintas normal. Selain Gerbang Tol Kalikangkung, perhatian juga tertuju pada Gerbang Tol Banyumanik Semarang, yang juga diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan.
Antisipasi peningkatan volume kendaraan tidak hanya difokuskan pada arus mudik. Jasamarga juga memperkirakan sebanyak 766 ribu kendaraan akan meninggalkan Kota Semarang melalui ruas Tol Semarang-Solo selama periode mudik Lebaran 2025. Jumlah ini meningkat sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Peningkatan volume kendaraan ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama periode Lebaran.
Antisipasi Lonjakan Kendaraan di Tol Transjawa
Menyikapi prediksi lonjakan kendaraan tersebut, Jasamarga telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus mudik di jalan Tol Transjawa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberlakuan jalur satu arah (one way) mulai dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Kalikangkung pada tanggal 27 hingga 29 Maret 2025. Pemberlakuan jalur satu arah ini bertujuan untuk mengurai kepadatan dan memperlancar arus kendaraan.
Selain itu, Jasamarga juga telah memetakan sekitar 10 titik rawan kepadatan arus di ruas Tol Transjawa. Titik-titik tersebut antara lain tanjakan Tembalang di ruas Tol Dalam Kota Semarang, sejumlah tempat istirahat di ruas tol Semarang-Batang dan Semarang-Solo, serta Gerbang Tol Bawen, Kabupaten Semarang. Antisipasi dan penanganan khusus akan difokuskan pada titik-titik rawan tersebut untuk meminimalisir potensi kemacetan.
"Karena rawan kepadatan, kami imbau untuk tidak berlama-lama di tempat istirahat," ujar Ria Marlinda Paallo. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di area tempat istirahat (rest area) yang dapat memicu kemacetan. Pihak Jasamarga juga mengimbau masyarakat untuk memilih waktu perjalanan yang tepat guna menghindari kepadatan lalu lintas.
Rekayasa Lalu Lintas dan Imbauan Kepada Pemudik
Berbagai persiapan dan rekayasa lalu lintas telah disiapkan oleh Jasamarga untuk menghadapi lonjakan kendaraan selama mudik Lebaran 2025. Namun, peran serta masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan kelancaran arus mudik. Dengan memilih waktu perjalanan yang tepat dan menghindari berlama-lama di tempat istirahat, diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan di jalan tol.
Selain itu, penting bagi pemudik untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum memulai perjalanan. Keselamatan dan kenyamanan berkendara harus menjadi prioritas utama selama perjalanan mudik Lebaran.
Dengan adanya antisipasi dan persiapan yang matang dari Jasamarga, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Kerja sama dan kesadaran dari seluruh pemudik sangat diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Semoga perjalanan mudik Lebaran 2025 bagi seluruh masyarakat Indonesia dapat berjalan lancar dan penuh berkah.