Aliran Modal Asing Masuk Bersih Rp1,45 Triliun di Pekan Pertama Februari 2025
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai Rp1,45 triliun pada pekan pertama Februari 2025, meskipun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI.
Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing positif ke Indonesia. Pada pekan pertama Februari 2025, tepatnya periode transaksi 3-6 Februari, tercatat modal asing masuk bersih mencapai Rp1,45 triliun. Angka ini menarik perhatian mengingat dinamika pasar keuangan global yang kerap fluktuatif. Berita ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, melalui keterangan resmi.
Rincian Aliran Modal Asing
BI merinci lebih lanjut mengenai sumber aliran modal asing tersebut. Ternyata, masuknya modal asing didominasi oleh investasi di Surat Berharga Negara (SBN), yang mencapai angka Rp9,14 triliun. Namun, sekaligus terjadi arus keluar modal asing yang cukup signifikan di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp3,29 triliun dan Rp4,40 triliun. Kombinasi arus masuk dan keluar ini menghasilkan angka bersih sebesar Rp1,45 triliun.
Jika dilihat secara kumulatif sejak awal tahun hingga 6 Februari 2025, terdapat tren yang menarik. Modal asing keluar bersih di pasar saham mencapai Rp2,85 triliun. Sebaliknya, investasi di SBN dan SRBI menunjukkan tren positif dengan modal asing masuk bersih masing-masing sebesar Rp10,73 triliun dan Rp10,44 triliun.
Indikator Makroekonomi Lainnya
Selain data aliran modal asing, BI juga memberikan informasi mengenai beberapa indikator ekonomi makro lainnya. Premi risiko investasi Indonesia (credit default swaps/CDS) 5 tahun menunjukkan penurunan, dari 75,32 basis point (bps) pada 31 Januari 2025 menjadi 74,98 bps pada 6 Februari 2025. Penurunan ini mengindikasikan penurunan risiko investasi di Indonesia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan penguatan tipis. Pada Jumat, 7 Februari 2025, rupiah dibuka di level Rp16.320 per dolar AS, sedikit menguat dibandingkan penutupan perdagangan Kamis di level Rp16.325 per dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) juga tercatat melemah ke level 107,69 pada akhir perdagangan Kamis.
Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun mengalami kenaikan menjadi 6,92 persen pada Jumat pagi, naik dari 6,88 persen pada Kamis. Sementara itu, imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,434 persen pada akhir perdagangan Kamis.
Langkah BI Mendukung Ketahanan Ekonomi
Menanggapi perkembangan ini, BI menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. BI juga akan mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menarik investasi asing ke Indonesia.
Kesimpulannya, meskipun terdapat arus keluar modal asing di beberapa sektor, aliran modal asing secara keseluruhan masih menunjukkan tren positif di awal Februari 2025. Data ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia tetap terjaga, ditopang oleh berbagai upaya pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi makro.