ANTARA Beri Pelatihan Jurnalistik kepada Humas Polri: Sukseskan Penyampaian Informasi Publik
ANTARA memberikan pelatihan jurnalistik kepada para Kabid Humas Polda se-Indonesia dalam Rakernis Divhumas Polri 2025 di Akpol Semarang, guna meningkatkan efektivitas penyampaian informasi publik.

Semarang, 7 Mei 2025 - Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (LKBN ANTARA) menggelar pelatihan jurnalistik bagi peserta Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Humas Polri 2025 di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh para Kepala Bidang (Kabid) Humas dari seluruh Kepolisian Daerah (Polda) di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para humas kepolisian dalam menyampaikan informasi kepada publik secara efektif dan akurat.
Pelatihan yang berlangsung pada Rabu ini menghadirkan tiga narasumber kompeten dari ANTARA. Mereka adalah wartawan senior LKBN ANTARA, Sapto Heru Purnomojoyo; Kepala Redaksi Politik, Hukum, dan Keamanan LKBN ANTARA, Imam Budilaksono; serta pengajar dari Lembaga Pendidikan ANTARA, Widi Wahyu Widodo. Ketiga narasumber tersebut berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam dunia jurnalistik kepada para peserta.
Para Kabid Humas mendapatkan pemahaman mendalam mengenai teknik penulisan berita yang efektif dan mudah dipahami publik. Pelatihan ini menekankan pentingnya penyampaian informasi yang jelas, ringkas, dan akurat, sehingga dapat mencegah kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang tidak benar.
Pentingnya Kesederhanaan Bahasa dalam Penyampaian Informasi
Dalam pelatihan tersebut, Sapto Heru Purnomojoyo menekankan pentingnya kesederhanaan bahasa dalam penyampaian informasi. "Jurnalis memegang teori semakin sederhana bahasa atau kalimat yang disampaikan, maka akan semakin mudah dimengerti oleh pembaca," ujar Sapto. Beliau menambahkan bahwa prinsip ini juga perlu diadopsi oleh humas kepolisian agar informasi yang disampaikan dapat terserap dengan baik oleh masyarakat.
Sapto menjelaskan bahwa keterangan humas kepolisian yang rumit dapat membingungkan wartawan, sehingga berpotensi menyebabkan informasi yang sampai ke masyarakat menjadi salah. Padahal, humas kepolisian merupakan salah satu sumber informasi utama yang diandalkan oleh wartawan. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas penyampaian informasi dari pihak kepolisian.
Lebih lanjut, Sapto juga membahas peran media sosial dalam konteks penyebaran informasi. Ia menjelaskan bahwa media sosial dapat menjadi media yang efektif untuk menyebarluaskan informasi, namun juga memiliki potensi untuk menyebarkan informasi yang belum tentu benar. "Suatu isu yang belum tentu benar bisa menjadi kebenaran yang diyakini masyarakat bila disebarluaskan melalui media sosial," jelasnya. Oleh karena itu, konfirmasi dan verifikasi informasi sangat penting sebelum disebarluaskan.
Memanfaatkan Media Sosial Secara Bijak
Meskipun media sosial memiliki potensi negatif, Sapto juga menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial secara bijak oleh humas kepolisian. Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarluaskan kinerja dan prestasi aparat penegak hukum. Namun, hal ini harus dilakukan dengan tetap memenuhi kaidah jurnalistik, seperti akurasi, verifikasi, dan objektivitas.
Imam Budilaksono menambahkan pentingnya humas Polri memahami dinamika media saat ini. Ia menekankan bahwa humas harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemampuan untuk memanfaatkan media digital secara efektif menjadi kunci keberhasilan dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Widi Wahyu Widodo, sebagai pengajar dari Lembaga Pendidikan ANTARA, memberikan pelatihan praktis mengenai teknik penulisan berita dan strategi komunikasi yang efektif. Para peserta diberikan kesempatan untuk berlatih langsung menulis berita dan mendapatkan umpan balik dari para narasumber.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para Kabid Humas Polda dalam menyampaikan informasi kepada publik secara efektif dan profesional. Dengan demikian, informasi yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih akurat, mudah dipahami, dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.
Secara keseluruhan, pelatihan ini memberikan bekal yang berharga bagi para humas kepolisian dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital. Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan ini untuk meningkatkan kinerja dan citra positif Polri di mata masyarakat.