Badan Bank Tanah Siapkan Lahan untuk Program 3 Juta Rumah MBR
Badan Bank Tanah menawarkan lahan di empat lokasi untuk mendukung program pemerintah membangun tiga juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), guna mempercepat pembangunan perumahan nasional.

Badan Bank Tanah (BBT) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan tiga juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal ini diwujudkan dengan menawarkan lahan untuk pengembangan perumahan nasional, yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN). Penawaran lahan ini disampaikan melalui site expose yang melibatkan berbagai pihak, termasuk investor dan kementerian terkait.
Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menyatakan bahwa lahan yang ditawarkan merupakan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) BBT yang telah siap untuk pembangunan perumahan. Lokasi lahan tersebar di beberapa wilayah Indonesia, antara lain di Tanjung Pinang (Kepri) seluas 3,36 hektare, Purwakarta (Jabar) seluas 19,4 hektare, Bandung Barat (Jabar) seluas 23,17 hektare, dan Batu Bara (Sumut) seluas 27,27 hektare. Semua lahan ini telah diatur dalam tata ruang untuk perumahan dan permukiman.
"Kami tawarkan lahan kepada investor untuk pembangunan perumahan MBR pada site expose," ujar Parman Nataatmadja dalam keterangan pers. Langkah ini merupakan komitmen BBT untuk mendukung Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam merealisasikan program tiga juta rumah. Dengan ketersediaan lahan yang memadai, diharapkan pembangunan rumah subsidi dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Dukungan Penuh Kementerian PKP dan ATR/BPN
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan oleh Badan Bank Tanah. Beliau menekankan pentingnya penyediaan lahan yang terjangkau dan berkualitas untuk mendukung program tiga juta rumah. "Kami apresiasi upaya Badan Bank Tanah dalam penyediaan lahan untuk dukung program tiga juta rumah," kata Maruarar Sirait. Site expose ini dinilai sebagai langkah penting untuk mengakselerasi program tersebut.
Maruarar Sirait juga menambahkan pentingnya pemanfaatan tanah negara untuk menggerakkan ekonomi. Kerjasama yang baik antara Kementerian PKP dan BBT diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan rumah subsidi dan memastikan kualitasnya. "Kerja Badan Bank Tanah berintegritas (berkualitas), sangat cepat dan profesional dengan sajikan data sangat detail dan lengkap," pujinya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, menjelaskan bahwa HPL Badan Bank Tanah yang diperuntukkan untuk perumahan MBR dapat ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) setelah 10 tahun. Lebih lanjut, beliau memastikan bahwa status tanah tersebut clean and clear, bebas dari sengketa dan tidak sedang digunakan untuk kegiatan lain. "Jadi, pengusaha pengembang tidak perlu lakukan pengadaan lahan dan tata ruang, proses pemecahan dan pelepasan kementerian siap bantu," jelas Suyus.
Kemudahan bagi Pengembang
Dengan adanya kemudahan akses lahan dan dukungan dari pemerintah, diharapkan para pengembang perumahan dapat lebih mudah membangun rumah subsidi bagi MBR. Proses pengadaan lahan yang biasanya rumit dan memakan waktu, kini dapat disederhanakan berkat kerjasama antara BBT, Kementerian PKP, dan ATR/BPN. Hal ini akan mempercepat penyelesaian program tiga juta rumah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Program tiga juta rumah merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan adanya dukungan dari Badan Bank Tanah dan kementerian terkait, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Ketersediaan lahan yang cukup dan proses perizinan yang mudah akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan meningkatnya permintaan akan perumahan, sektor konstruksi dan industri terkait akan terdongkrak, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, inisiatif Badan Bank Tanah dalam menyediakan lahan untuk program tiga juta rumah merupakan langkah yang sangat positif dan strategis. Kerjasama yang baik antar kementerian dan dukungan dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia.