Bawaslu Tetap Aktif di Luar Tahapan Pemilu: Kreativitas dan Kolaborasi Jadi Kunci
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, ingatkan jajarannya untuk tetap aktif bekerja di luar tahapan pemilu dengan mengoptimalkan anggaran dan menumbuhkan pengawasan partisipatif.

Jakarta, 22 Februari 2024 - Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, memberikan penegasan penting terkait operasional Bawaslu di luar masa tahapan Pemilu. Meskipun menghadapi efisiensi anggaran, Lolly menekankan pentingnya seluruh jajaran Bawaslu untuk tetap aktif dan kreatif dalam menjalankan tugas pengawasan pemilu.
Pernyataan ini disampaikan Lolly di Jakarta, Sabtu lalu. Ia mengingatkan bahwa semua kantor Bawaslu harus tetap produktif, bahkan di luar masa tahapan pemilu. Hal ini penting untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran dan memastikan pengawasan tetap berjalan, termasuk pengawasan pelantikan kepala daerah yang tetap dilakukan di kantor Bawaslu.
Lolly menambahkan bahwa kegiatan pengawasan ini menjadi momentum untuk menunjukkan komitmen dan kecintaan seluruh jajaran Bawaslu terhadap lembaga pengawas pemilu, terlepas dari ketersediaan anggaran. Ia mendorong kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk tetap menjalankan tugas pengawasan.
Bawaslu Dorong Pengawasan Partisipatif di Masa Non-Tahapan Pemilu
Lolly menjelaskan bahwa ke depannya, Bawaslu akan lebih banyak beraktivitas di kantor. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan kelangsungan kerja Bawaslu di luar tahapan pemilu, meskipun dengan keterbatasan anggaran. Ia menegaskan pentingnya Bawaslu tetap aktif agar tidak menimbulkan pertanyaan publik tentang aktivitas Bawaslu di masa non-tahapan pemilu.
Untuk Bawaslu daerah dengan keterbatasan ruang, Lolly menyarankan kolaborasi dengan Bawaslu daerah lain atau lembaga terkait. Ia menekankan pentingnya memaksimalkan program kerja untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. “Menumbuhkan jiwa pengawasan partisipatif tidak bisa dipupuk sekali jadi. Dia (semangat pengawasan partisipatif pemilu) harus ditanam, dirawat supaya hasilnya bisa dipetik pada pemilu yang akan datang,” tegas Lolly.
Lebih lanjut, Lolly juga mengingatkan jajaran Bawaslu untuk memberikan masukan dan rekomendasi yang komprehensif terkait revisi UU Pemilu dan UU Pemilihan. Ia berharap Bawaslu dapat memberikan catatan kritis berdasarkan pengalaman berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemilih, partai politik, masyarakat sipil, dan pemerintah daerah. “Mari perkaya seluruh evaluasi dan refleksi kita (Bawaslu) terhadap pemilu dan pilkada dari berbagai perspektif, berbagai sisi, supaya kita tahu dari berbagai perspektif itu, mana yang paling bagus,” pungkas Lolly.
Pentingnya Peran Bawaslu dalam Menjaga Integritas Pemilu
Peran Bawaslu dalam mengawasi jalannya Pemilu sangat krusial untuk menjaga integritas dan kredibilitas proses demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, aktivitas Bawaslu, baik di dalam maupun di luar tahapan Pemilu, sangat penting untuk memastikan proses Pemilu berjalan dengan adil, jujur, dan transparan.
Dengan tetap aktif dan kreatif dalam menjalankan tugasnya, Bawaslu dapat terus menanamkan nilai-nilai pengawasan partisipatif kepada masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan budaya demokrasi yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan Bawaslu dalam menjalankan tugasnya.
Ke depan, Bawaslu diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam menjalankan pengawasan pemilu. Hal ini mencakup peningkatan sumber daya manusia, teknologi, dan sistem pengawasan yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, Bawaslu dapat terus berkontribusi dalam menjaga integritas dan kualitas Pemilu di Indonesia.
Dalam konteks efisiensi anggaran, Bawaslu perlu menerapkan strategi yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya yang ada. Prioritas harus diberikan pada program dan kegiatan yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pengawasan pemilu. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga perlu dijaga untuk menjaga kepercayaan publik.
Optimalisasi Peran Bawaslu Menuju Pemilu yang Lebih Baik
- Meningkatkan pengawasan partisipatif melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
- Memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk partai politik, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat.
- Mengembangkan sistem pengawasan yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi.
- Meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia Bawaslu melalui pelatihan dan pengembangan.
- Menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bawaslu dapat terus menjalankan perannya dalam mengawasi Pemilu dan memastikan proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan berintegritas. Komitmen dan dedikasi seluruh jajaran Bawaslu sangat penting untuk mewujudkan Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis.