BMKG Pastikan Layanan Cuaca, Iklim, dan Gempa Tetap 24 Jam Meski Anggaran Dipangkas
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan layanan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi tetap beroperasi 24 jam meskipun anggaran tahun 2025 mengalami efisiensi hingga 50,35 persen.
Jakarta, 7 Februari 2025 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan layanan vitalnya tetap berjalan optimal. Layanan informasi cuaca, iklim, dan deteksi gempa bumi, termasuk potensi tsunami, akan terus beroperasi 24 jam penuh di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menanggapi efisiensi anggaran yang diterapkan pada sejumlah kementerian dan lembaga, termasuk BMKG, untuk tahun anggaran 2025.
Efisiensi Anggaran Tanpa Mengurangi Kualitas Layanan
Meskipun anggaran BMKG mengalami pemangkasan signifikan, Dwikorita menegaskan komitmen penuh untuk menjaga operasional layanan informasi 24/7. "Meskipun dilakukan efisiensi anggaran, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan informasi 24 jam dan secara terus menerus," ujarnya dalam konfirmasi di Jakarta, Jumat malam. Pemangkasan anggaran BMKG telah disahkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2), mencapai 50,35 persen dari anggaran awal Rp2,826 triliun menjadi Rp1,423 triliun.
Efisiensi anggaran ini sejalan dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.2025 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Langkah ini bukan berarti mengorbankan kualitas layanan, melainkan mencari cara yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan anggaran.
Strategi Efisiensi BMKG
BMKG telah merancang sejumlah strategi untuk mencapai efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas layanan. Beberapa bidang yang menjadi fokus efisiensi meliputi belanja modal, seperti pembelian peralatan baru untuk monitoring dan deteksi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami. Penghematan juga dilakukan pada operasional perkantoran, termasuk listrik, pendingin ruangan (AC), jaringan komunikasi, suku cadang peralatan dan mesin.
Selain itu, BMKG akan melakukan pengetatan perjalanan dinas, mengoptimalkan pertemuan daring, dan menerapkan keseimbangan antara Work From Office (WFO) dan Work From Anywhere (WFA) untuk meningkatkan efisiensi kerja pegawai.
Komitmen untuk Pembangunan Nasional
Dwikorita menekankan bahwa semua upaya efisiensi ini merupakan bagian dari komitmen BMKG untuk mendukung program pembangunan nasional. BMKG menyadari pentingnya peran teknologi dan inovasi dalam memberikan layanan yang handal dan tepat waktu bagi masyarakat Indonesia. Dengan strategi efisiensi yang terukur, BMKG berharap dapat terus memberikan kontribusi maksimal dalam mitigasi bencana dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, BMKG berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanannya, meskipun dengan anggaran yang lebih efisien. Ini menunjukkan dedikasi BMKG dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga vital bagi bangsa.