BPJS Ketenagakerjaan Jambi Bayar Klaim JHT Rp502 Miliar di 2024
BPJS Ketenagakerjaan Jambi telah membayarkan klaim JHT sebesar Rp502,67 miliar kepada 38.311 peserta dan berbagai klaim lainnya sepanjang tahun 2024, dengan perubahan skema JKP yang diperkirakan akan berlaku di tahun 2025.

BPJS Ketenagakerjaan Jambi telah menyalurkan dana klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang fantastis di tahun 2024. Total dana yang telah dibayarkan mencapai angka Rp502,67 miliar kepada 38.311 peserta. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jambi, Seto Tjahjono, pada Selasa lalu.
Selain JHT, BPJS Ketenagakerjaan Jambi juga aktif dalam memberikan perlindungan dan santunan kepada para pesertanya. Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) misalnya, telah dibayarkan untuk 6.681 kasus dengan total mencapai Rp26,7 miliar. Kemudian, klaim Jaminan Kematian (JKM) sejumlah Rp30,4 miliar telah diberikan kepada ahli waris dari 1.267 peserta. Terakhir, Jaminan Pensiun juga telah disalurkan kepada 951 orang dengan total dana Rp7,8 miliar.
Tidak hanya klaim-klaim tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Jambi juga memberikan perhatian pada pendidikan anak dari peserta yang telah meninggal dunia. Sebanyak 1.068 anak telah menerima beasiswa dengan total nilai Rp5,2 miliar. Seto Tjahjono menambahkan, "Cukup banyak anak dari ahli waris yang mendapatkan santunan beasiswa, ada seribu lebih." Program ini tentu sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarga yang ditinggalkan.
Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) juga turut memberikan kontribusi dalam memberikan perlindungan kepada para peserta. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 113 orang telah menerima klaim JKP dengan total nominal Rp120 juta. Namun, perlu diketahui bahwa skema JKP kemungkinan akan mengalami perubahan di tahun 2025.
Pada tahun 2024, skema JKP memberikan 45 persen dari upah yang dilaporkan (maksimal Rp5 juta) selama tiga bulan pertama, dan 25 persen untuk tiga bulan berikutnya. Namun, Seto Tjahjono menginformasikan adanya rencana perubahan skema pada tahun 2025, di mana diperkirakan besaran JKP akan dinaikkan menjadi 60 persen dari gaji yang dilaporkan. Perubahan ini tentunya akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi peserta yang mengalami kehilangan pekerjaan.
Secara keseluruhan, kinerja BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jambi di tahun 2024 menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada para pesertanya. Pembayaran klaim yang mencapai ratusan miliar rupiah serta program beasiswa menunjukkan dampak positif bagi masyarakat Jambi.
Dengan adanya rencana perubahan skema JKP di tahun 2025, diharapkan perlindungan dan jaminan sosial bagi pekerja di Jambi akan semakin optimal. Hal ini akan memberikan rasa aman dan kepastian bagi para pekerja dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan.