BPOM Ambon Sosialisasikan Keamanan Pangan di Sekolah: Wujudkan Lingkungan Belajar Sehat
Balai POM Ambon melakukan sosialisasi keamanan pangan di 24 sekolah di Ambon, guna mendorong terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan aman melalui program Sadar Pangan Aman Sekolah (SAPA Sekolah).

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon gencar mengkampanyekan keamanan pangan di lingkungan sekolah. Sosialisasi pentingnya keamanan pangan ini dilakukan secara daring melalui zoom meeting pada Jumat, 25 April 2024, melibatkan 24 sekolah di Ambon. Langkah ini merupakan bagian dari Program Sadar Pangan Aman Sekolah (SAPA Sekolah) Tahun 2025 yang bertujuan untuk memastikan setiap siswa mengonsumsi makanan aman, bergizi, dan layak konsumsi.
Menurut Plh Kepala Balai POM Ambon, Imam Taufik, sosialisasi ini sangat krusial. "Melalui kegiatan ini kami menekankan pentingnya edukasi keamanan pangan sejak dini, terutama di lingkungan sekolah sebagai tempat tumbuh kembang generasi muda," ujarnya. Sosialisasi tersebut diikuti oleh 5 sekolah dengan intervensi penuh dan 19 sekolah dalam kategori perluasan, sebuah strategi untuk menjangkau lebih banyak sekolah secara efektif.
Program SAPA Sekolah 2025 bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi para siswa. BPOM Ambon berharap melalui program ini, sekolah-sekolah dapat menjadi agen perubahan dalam mewujudkan konsumsi pangan harian siswa yang lebih sehat dan aman. Keterlibatan aktif semua pihak, termasuk orang tua dan siswa, sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Sosialisasi Menuju Sekolah Sehat dan Aman
Sosialisasi yang dilakukan BPOM Ambon mencakup tiga materi utama yang disampaikan secara interaktif. Materi tersebut meliputi pengenalan bahaya keamanan pangan, cara memilih pangan aman, dan tips memilih pangan dengan memperhatikan informasi nilai gizi. Pendekatan interaktif ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi peserta sosialisasi.
Dengan melibatkan 24 sekolah, BPOM Ambon menargetkan perubahan signifikan dalam kebiasaan konsumsi pangan di lingkungan sekolah. Lima sekolah mendapatkan intervensi penuh, sementara 19 sekolah lainnya termasuk dalam kategori perluasan program. Strategi ini diyakini efektif untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan siswa.
BPOM Ambon menekankan pentingnya edukasi keamanan pangan sejak dini. Lingkungan sekolah dianggap sebagai tempat yang ideal untuk menanamkan kebiasaan konsumsi pangan yang sehat dan aman. Harapannya, siswa dapat membawa kebiasaan baik ini ke kehidupan mereka di luar sekolah.
"Masyarakat, termasuk orang tua dan siswa, juga berperan penting dalam memastikan keamanan pangan di sekolah, dengan memberikan masukan kepada sekolah, melaporkan jajanan yang tidak aman, dan mendukung program keamanan pangan di sekolah," tambah Imam Taufik.
Pentingnya Peran Serta Semua Pihak
Keberhasilan program SAPA Sekolah 2025 sangat bergantung pada peran serta semua pihak. Pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua, dan siswa memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan keamanan pangan di lingkungan sekolah. Kerjasama yang erat antar stakeholder sangat dibutuhkan.
Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi jajanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Mereka juga dapat memberikan masukan kepada sekolah mengenai program keamanan pangan. Sementara itu, siswa didorong untuk aktif melaporkan jajanan yang tidak aman.
BPOM Ambon berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang keamanan pangan di lingkungan sekolah. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi generasi muda Indonesia.
Melalui program ini, BPOM Ambon berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dan aman. Sosialisasi ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan tujuan tersebut. Keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat.
Selain sosialisasi, BPOM Ambon juga berencana untuk melakukan kegiatan lain untuk mendukung program SAPA Sekolah 2025. Kegiatan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing sekolah.