Bulog Papua Naikkan Harga Beli Beras Petani Merauke
Bulog Merauke menaikkan harga beli beras petani dari Rp11.000 menjadi Rp12.000 per kilogram, menargetkan pembelian 25 ribu ton beras pada musim tanam 2025 untuk memenuhi kebutuhan di Papua Selatan dan sebagian Papua Pegunungan.

Kantor Bulog Merauke, Papua Selatan, resmi menaikkan harga pembelian beras dari petani lokal. Mulai Jumat, 17 Januari 2024, harga pembelian beras naik menjadi Rp12.000 per kilogram, sebelumnya Rp11.000 per kilogram. Kenaikan ini langsung diterapkan, dan gudang Bulog Merauke siap menampung beras dari para petani.
Kepala Divisi Regional Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari, menjelaskan bahwa peningkatan harga beli ini merupakan bentuk dukungan Bulog terhadap petani Merauke. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani setempat. Bulog optimistis dengan kebijakan ini.
Bulog telah menetapkan target pembelian beras dari petani Merauke untuk musim tanam tahun 2025. Targetnya cukup tinggi, yaitu sebanyak 25.000 ton beras. Namun, Ahmad Mustari menambahkan bahwa Bulog siap membeli lebih banyak jika produksi beras melimpah. Fleksibilitas ini menunjukkan komitmen Bulog untuk menyerap hasil panen petani.
Beras hasil pembelian dari petani Merauke ini memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan di wilayah Papua Selatan. Wilayah ini meliputi Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digoel, Asmat, dan sebagian kebutuhan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Namun, perlu dicatat bahwa beras yang dikirim ke Yahukimo diperuntukkan khusus untuk program bantuan pangan.
Sepanjang tahun 2024, Bulog telah berhasil membeli 16.045 ton beras dari petani Merauke. Jumlah ini melampaui target awal sebanyak 11.388 ton, menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata kerjasama yang baik antara Bulog dan petani.
Meskipun produksi lokal meningkat, kebutuhan beras di Provinsi Papua Selatan tetap tinggi, mencapai 20.000 ton per tahun. Oleh karena itu, Bulog masih perlu mengimpor beras dari daerah lain, seperti Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepenuhnya. Hal ini untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga.
Kenaikan harga beli beras oleh Bulog ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Merauke dan sekitarnya. Dengan harga yang lebih baik, petani termotivasi untuk meningkatkan produksi, yang pada akhirnya berdampak pada ketahanan pangan di Papua. Bulog berkomitmen untuk terus mendukung petani dan memastikan ketersediaan beras di wilayah tersebut.