Celios: Evaluasi Kebijakan Pemerintah untuk Pulihkan IHSG yang Melemah
Direktur Celios, Nailul Huda, menyoroti perlunya peninjauan kebijakan pemerintah yang memberatkan APBN untuk memulihkan kepercayaan investor dan IHSG yang tengah melemah.

Jakarta, 24 Maret 2024 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah, memicu kekhawatiran di kalangan ekonom dan investor. Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan perlunya peninjauan ulang kebijakan pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan investor, sehingga IHSG dapat pulih. Penurunan IHSG ini terjadi di tengah pelepasan modal oleh investor asing dan peningkatan minat terhadap Surat Berharga Negara (SBN).
Menurut Nailul Huda, investor asing meninggalkan pasar saham Indonesia karena menilai fundamental ekonomi Indonesia kurang baik. Hal ini diperparah oleh tingginya suku bunga pengembalian SBN, di atas 7 persen, yang menarik aliran uang ke pasar obligasi. Kondisi ini mengakibatkan IHSG memerah dan menimbulkan keresahan di pasar.
"Yang paling utama adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang memberatkan APBN dan memiliki sentimen negatif di masyarakat," tegas Nailul Huda saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin. Ia menekankan pentingnya evaluasi kebijakan, khususnya di pasar SBN, agar tidak terjadi persaingan likuiditas yang merugikan pasar uang.
Analisis Kebijakan dan Dampaknya terhadap IHSG
Nailul Huda menjelaskan bahwa trading halt atau penghentian sementara perdagangan di pasar saham merupakan dampak akumulasi dari beberapa kebijakan dan kejadian yang telah menurunkan kepercayaan investor. Salah satu faktor yang signifikan adalah penurunan peringkat investasi saham Indonesia oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Penurunan peringkat ini didorong oleh data fiskal yang kurang menggembirakan, seperti potensi pembengkakan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Situasi ini memicu panic selling, terutama dari investor asing. Mereka cenderung menahan investasi dan menunggu kepastian kebijakan pemerintah selanjutnya. "Akibatnya, ada panic selling investor, terutama investor dari luar negeri. Mereka menahan investasinya sembari wait and see kebijakan Pemerintah," ucap Nailul Huda.
Pada Senin pagi (24 Maret 2024), IHSG dibuka melemah 22,03 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.236,15. Indeks LQ45, yang mewakili 45 saham unggulan, juga turut tertekan, turun 5,79 poin atau 0,84 persen ke posisi 686,23. Kondisi ini menunjukkan ketidakpastian yang masih melanda pasar saham Indonesia.
Kebijakan APBN dan Kepercayaan Investor
Celios menyoroti pentingnya evaluasi kebijakan pemerintah yang berdampak pada APBN. Kebijakan yang memberatkan APBN dan menimbulkan sentimen negatif di masyarakat perlu ditinjau ulang untuk memulihkan kepercayaan investor. Hal ini dinilai krusial untuk mendorong kembali investasi asing dan menstabilkan IHSG.
Selain itu, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara kebijakan fiskal dan moneter untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Stabilitas ekonomi makro dan kepastian regulasi menjadi faktor kunci untuk menarik minat investor baik domestik maupun asing.
Pemerintah perlu memberikan sinyal yang jelas tentang komitmennya dalam memperbaiki fundamental ekonomi dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara juga sangat penting untuk membangun kepercayaan.
Langkah-langkah Pemulihan IHSG
Untuk memulihkan IHSG, diperlukan langkah-langkah komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Pemerintah perlu secara aktif berkomunikasi dengan investor dan menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ekonomi. Penting juga untuk melibatkan para pelaku pasar dalam merumuskan kebijakan yang tepat.
Selain itu, pemerintah perlu fokus pada peningkatan daya saing ekonomi Indonesia melalui reformasi struktural dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Investasi dalam infrastruktur dan teknologi juga sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan mengevaluasi kebijakan yang ada, meningkatkan transparansi, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki fundamental ekonomi, pemerintah dapat memulihkan kepercayaan investor dan mendorong pemulihan IHSG.
Kepercayaan investor merupakan faktor kunci dalam pemulihan IHSG. Oleh karena itu, pemerintah harus fokus pada langkah-langkah yang dapat membangun kembali kepercayaan tersebut. Dengan begitu, IHSG diharapkan dapat kembali tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian nasional.