Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan Harga Sayur di Karimun Jelang Ramadhan
Kenaikan harga bahan pokok di Karimun menjelang Ramadhan disebabkan cuaca ekstrem yang mengganggu panen di sejumlah daerah penghasil sayur dan cabai.

Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, telah menjadi perhatian publik. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Karimun, Sukrianto Jaya Putra, mengungkapkan bahwa faktor cuaca menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga tersebut. Hal ini berdampak signifikan terhadap ketersediaan dan harga sayur mayur serta cabai di pasaran.
"Kami memantau stok dan harga di pasaran, memang pekan lalu ada kenaikan signifikan terhadap harga sayur mayur dan juga cabai," ungkap Sukrianto Jaya Putra kepada ANTARA saat dihubungi, Rabu. Kenaikan harga ini dirasakan oleh masyarakat Karimun yang tengah mempersiapkan diri untuk bulan Ramadhan.
Dampak cuaca buruk terhadap hasil panen di sejumlah daerah penghasil komoditas pertanian menjadi faktor utama yang menyebabkan lonjakan harga. Hal ini juga berdampak pada ketersediaan bahan pokok di pasaran, sehingga mempengaruhi harga jualnya.
Dampak Cuaca terhadap Harga Sayur Mayur
Sukrianto menjelaskan bahwa beberapa jenis sayur mayur mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. "Harga sayur mayur ada yang naik sampai Rp30 ribu per kg, seperti kentang, wortel, tomat dan lainnya, termasuk juga cabai," jelasnya. Kondisi ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengganggu proses panen di berbagai daerah penghasil sayur mayur.
Ia menambahkan bahwa cuaca buruk yang terjadi di beberapa daerah produksi, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, turut mempengaruhi pasokan cabai, tomat, dan bawang ke Karimun. Gangguan panen akibat cuaca ekstrem ini menyebabkan berkurangnya pasokan dan berdampak pada kenaikan harga di pasaran.
Meskipun pekan ini harga bahan pokok masih mengalami kenaikan, namun kenaikannya tidak signifikan dibandingkan pekan lalu. Harga sayur mayur per kilogramnya kini sudah mulai turun ke angka belasan ribu rupiah. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan sedikit demi sedikit dalam situasi pasokan bahan pokok.
Langkah-langkah Antisipasi Dispantan Karimun
Dispantan Karimun telah mengambil beberapa langkah untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong petani lokal untuk meningkatkan produksi sayur mayur. Selain itu, operasi pasar juga akan dilakukan selama bulan Ramadhan.
"Sudah dirapatkan di provinsi, akan ada operasi pasar selama Ramadhan nanti di Karimun, ini berlangsung selama satu bulan," kata Sukrianto. Operasi pasar ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
Dispantan juga terus memantau ketersediaan pasokan dan memastikan distribusi bahan pokok ke Karimun berjalan aman dan lancar. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya selama bulan Ramadhan.
Peningkatan Permintaan dan Data Harga
Sukrianto menambahkan bahwa permintaan bahan pokok biasanya meningkat sekitar 10 persen selama bulan Ramadhan. Peningkatan permintaan ini, ditambah dengan faktor cuaca yang menyebabkan gangguan pasokan, menjadi penyebab utama kenaikan harga di pasaran. Dispantan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Berikut data harga bahan pokok di Kabupaten Karimun menurut Dispantan: beras Rp14 ribu per kg, jagung Rp9.500 per kg, bawang merah Rp37 ribu per kg, bawang putih Rp35 ribu per kg, cabai merah besar Rp67 ribu per kg, cabai rawit merah Rp87 ribu per kg, daging sapi Rp180 ribu per kg, daging ayam ras Rp50 ribu per kg, dan telur ayam Rp32 ribu per kg.
Dispantan Karimun berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di Kabupaten Karimun selama Ramadhan dan Lebaran.