Desa Martajaya OKU, Kampung Budi Daya Ikan Gabus untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Desa Martajaya di OKU, Sumatera Selatan, sukses menjadi kampung budidaya ikan gabus dan lele, meningkatkan perekonomian warga dan mendukung program GSMP.

Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, telah bertransformasi menjadi kampung budidaya ikan air tawar, khususnya ikan gabus dan lele. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Program ini diresmikan oleh Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, pada Rabu, 14 Mei 2024, sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga.
Pemkab OKU telah membangun ratusan kolam budidaya ikan di Desa Martajaya untuk mewujudkan cita-cita menjadikan desa ini sebagai Kampung Perikanan Ikan Gabus berskala nasional. Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga memberikan bantuan berupa dua unit alat pembuat pakan ikan untuk menekan biaya operasional para pembudidaya. Langkah ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan usaha budidaya ikan di desa tersebut.
Program ini sejalan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Kampung budidaya ikan gabus ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian, dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat desa. Lebih dari sekadar budidaya, program ini juga mengintegrasikan pengolahan hasil perikanan, seperti pengolahan ikan gabus menjadi abon dan albumin.
Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Mengatasi Kemiskinan
Bupati Teddy Meilwansyah menekankan bahwa pengembangan kampung budidaya ikan gabus ini bukan hanya sekadar meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan mengatasi permasalahan kemiskinan serta stunting. "Alat pengolahan daging ikan gabus menjadi abon sehingga memiliki nilai lebih tinggi dan mewujudkan kemandirian pangan juga mengatasi persoalan kemiskinan dan stunting," ujar Bupati Teddy.
Keberadaan alat pengolahan hasil perikanan menjadi nilai tambah yang signifikan dalam program ini. Dengan kemampuan mengolah ikan gabus menjadi produk olahan seperti abon, nilai jual hasil budidaya meningkat, sehingga meningkatkan pendapatan para pembudidaya. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan gizi masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Program ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pembudidaya ikan agar dapat mengelola usaha budidaya ikan secara efektif dan efisien. Dengan demikian, diharapkan para pembudidaya dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka secara berkelanjutan.
Pemkab OKU berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan Kampung Perikanan Ikan Gabus di Desa Martajaya. Dukungan ini meliputi penyediaan infrastruktur, bantuan teknis, serta akses pasar bagi hasil produksi para pembudidaya.
Sukses Budi Daya Ikan Lele dan Gabus
Agus Sutikno, Ketua Pokdakan Lubuk Raja, melaporkan keberhasilan budidaya ikan di Desa Martajaya. Ia menyebutkan bahwa budidaya ikan lele di kolam bioflog telah menghasilkan panen raya sekitar 700-800 kilogram. Sebagian hasil panen diolah menjadi salai, produk olahan ikan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Selain ikan lele, budidaya ikan gabus juga terus berkembang di Desa Martajaya. Para pembudidaya masih melakukan proses pembibitan ikan gabus di kolam tanah. Keberhasilan budidaya ikan lele dan gabus ini menunjukkan potensi besar dari program kampung budidaya ikan di Desa Martajaya.
Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa program ini telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keberlanjutan program ini sangat penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Desa Martajaya tetap terjaga.
Ke depan, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten OKU dan bahkan di Sumatera Selatan untuk mengembangkan budidaya perikanan sebagai sumber pendapatan alternatif dan meningkatkan ketahanan pangan.
Dengan adanya program ini, Desa Martajaya tidak hanya dikenal sebagai desa pertanian, tetapi juga sebagai desa yang maju dalam bidang perikanan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor ekonomi yang berkelanjutan.