Dinas Pertanian Mataram Selektif Pilih Hewan Kurban Antisipasi PMK
Dinas Pertanian Kota Mataram memperketat pengawasan hewan kurban untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), dengan memastikan hewan berasal dari daerah bebas PMK dan dilengkapi surat keterangan sehat.

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersiap menghadapi Hari Raya Idul Adha dengan langkah antisipatif. Dinas Pertanian Kota Mataram memberlakukan seleksi ketat terhadap hewan kurban yang masuk wilayahnya, terutama untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pengetatan pengawasan ini dilakukan sebagai respons terhadap masih adanya kasus PMK di Pulau Sumbawa. Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Irwan Harimansyah, menjelaskan bahwa instruksi pemerintah pusat melarang pemasukan ternak dari Pulau Sumbawa ke Kota Mataram. Hal ini bertujuan untuk menjaga status Kota Mataram yang saat ini telah dinyatakan bebas PMK.
"Ternak yang masuk ke Kota Mataram harus dipastikan memiliki surat keterangan sehat dan membawa rekomendasi dari daerah asal ternak," tegas Irwan Harimansyah dalam keterangannya di Mataram, Rabu, 23 April 2024.
Seleksi Ketat Hewan Kurban di Mataram
Dinas Pertanian Kota Mataram menerapkan kebijakan selektif dalam menerima hewan kurban dari luar daerah, khususnya dari Pulau Sumbawa. Tim pengawas akan memeriksa secara teliti setiap hewan yang masuk untuk memastikan kesehatan dan bebas dari PMK. Kebijakan ini merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit yang sangat penting untuk melindungi ternak di Kota Mataram.
Irwan Harimansyah menekankan pentingnya menjaga status bebas PMK di Kota Mataram. Dengan seleksi ketat ini, diharapkan Kota Mataram tetap terbebas dari wabah PMK. Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan hewan dan masyarakat.
Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan ibadah kurban. Hewan kurban yang sehat dan bebas PMK akan menjamin kualitas dan keamanan daging yang dikonsumsi.
Persediaan Hewan Kurban di Kota Mataram
Meskipun terdapat pembatasan pemasukan ternak dari Pulau Sumbawa, Irwan Harimansyah memastikan bahwa persediaan hewan kurban di Kota Mataram tercukupi. Kebutuhan sapi dan kambing akan dipenuhi dari peternak lokal di Pulau Lombok.
Sumber utama daging sapi di Kota Mataram juga berasal dari peternak di Pulau Lombok. Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Mataram memproses rata-rata 15-20 ekor sapi per hari. Hal ini menunjukkan ketersediaan daging sapi yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Insyaallah, stok untuk kebutuhan hewan kurban warga di Mataram mencukupi," kata Irwan Harimansyah dengan optimis.
Tim Kesehatan Hewan Kurban
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, Dinas Pertanian Kota Mataram akan membentuk tim kesehatan hewan kurban. Tim ini akan dibentuk paling lambat 10 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Tim ini akan bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban sebelum disembelih.
Pembentukan tim ini merupakan langkah penting untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang ketat, diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit dan memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat.
Langkah-langkah ini menunjukkan kesiapan Kota Mataram dalam menghadapi Idul Adha, dengan tetap memprioritaskan kesehatan hewan dan keamanan masyarakat. Seleksi hewan kurban yang ketat dan pembentukan tim kesehatan hewan kurban merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat dan kelancaran pelaksanaan ibadah kurban.
Dengan demikian, masyarakat Kota Mataram dapat melaksanakan ibadah kurban dengan tenang dan aman, karena pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan ketersediaan hewan kurban yang sehat.