Disdik Batam Terapkan Strategi 'Jemput Bola' untuk Gaet Murid Sekolah Rakyat
Dinas Pendidikan Batam akan menggunakan pendekatan 'jemput bola' untuk menjaring siswa dari keluarga kurang mampu agar bersekolah di Sekolah Rakyat, dengan fokus pada pembentukan karakter dan kemandirian.

Batam, 22 April 2024 - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akan menerapkan strategi 'jemput bola' untuk menjangkau calon peserta didik dari keluarga kurang mampu agar bersekolah di program Sekolah Rakyat. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga yang masuk dalam desil 2 dan 3, berdasarkan data kemiskinan terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial. Langkah ini diambil karena tidak cukup hanya menunggu calon siswa mendaftar, melainkan harus secara aktif menjangkau mereka.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan bahwa jumlah murid yang akan disasar masih dalam proses pendataan. "Kalau desil di Batam itu 1, 2, dan 3 itu ada. Tapi pada umumnya kami sasar desil 2 dan 3. Untuk perkiraan jumlah murid masih harus kami data," ujarnya. Setelah data lengkap, pemetaan lokasi dan minat masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka ke Sekolah Rakyat akan dilakukan.
Persiapan matang sangat penting untuk keberhasilan program ini. "Harus betul-betul siap karena kami juga harus menjemput bola ke anak-anaknya. Tidak bisa menunggu mereka untuk mendaftar," tegas Tri Wahyu Rubianto. Kurikulum Sekolah Rakyat sendiri dirancang fleksibel, menekankan pembentukan kemandirian peserta didik, dan tetap setara dengan sekolah reguler sehingga memungkinkan konversi.
Menjangkau Siswa dari Keluarga Kurang Mampu
Strategi 'jemput bola' dipilih karena dianggap paling efektif untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang mungkin memiliki keterbatasan akses informasi atau kendala lain dalam mendaftar ke sekolah. Disdik Batam menyadari pentingnya proaktif dalam mencari calon siswa agar program Sekolah Rakyat dapat mencapai tujuannya.
Selain itu, Disdik Batam juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesuksesan program ini. Kerja sama dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri dan kementerian terkait akan memastikan kualitas pendidikan yang diberikan. Pemerintah Kota Batam dan organisasi terkait juga akan memastikan tersedianya sarana, tenaga kerja pendidikan, dan kebutuhan lainnya.
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan kemampuan hidup mandiri. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memberdayakan siswa dari keluarga kurang mampu agar memiliki bekal yang cukup untuk masa depan mereka.
Tantangan dan Persiapan Implementasi
Meskipun pemerintah pusat akan menyediakan infrastruktur Sekolah Rakyat, Pemerintah Kota Batam tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan sumber daya lainnya. Salah satu tantangan terbesar adalah kekurangan guru di sekolah reguler, yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi program ini.
Disdik Batam menyadari pentingnya pemetaan tantangan sebelum program dimulai. "Saat ini saja kita masih kekurangan guru untuk sekolah reguler. Makanya harus dipetakan semua tantangannya agar saat program ini diterapkan, kami harus benar-benar siap," kata Tri Wahyu Rubianto. Dengan persiapan yang matang, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Batam.
Proses pendataan dan pemetaan yang akurat sangat penting untuk memastikan bahwa program ini dapat menjangkau sasaran yang tepat dan memberikan dampak yang signifikan. Disdik Batam berkomitmen untuk memastikan kesiapan semua aspek sebelum program Sekolah Rakyat diimplementasikan.
Kesimpulan
Program Sekolah Rakyat di Batam menjanjikan solusi inovatif untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan strategi 'jemput bola' dan kurikulum yang komprehensif, program ini berpotensi besar untuk memberdayakan generasi muda dan menciptakan kesetaraan pendidikan di Kota Batam.