Dispussip Kulon Progo: Layanan Digital Optimalkan Penghematan Anggaran
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulon Progo optimalkan layanan digital, khususnya aplikasi Srikandi, untuk memangkas anggaran ATK hingga 50% dan mengurangi penggunaan kertas.
![Dispussip Kulon Progo: Layanan Digital Optimalkan Penghematan Anggaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191636.232-dispussip-kulon-progo-layanan-digital-optimalkan-penghematan-anggaran-1.jpg)
Kulon Progo, 11 November 2023 - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berinovasi dengan mengoptimalkan layanan digital untuk efisiensi anggaran. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pengurangan anggaran alat tulis kantor (ATK) hingga 50% akibat refocusing anggaran.
Kepala Dispussip Kulon Progo, Duana Heru Supriyanta, menjelaskan bahwa penghematan signifikan dibutuhkan, terutama pada pengadaan kertas untuk surat-menyurat. Meskipun masih ada proses yang memerlukan dokumen fisik, Dispussip Kulon Progo aktif mencari solusi. "Untuk itu kami mengoptimalkan layanan digital menggunakan aplikasi Srikandi," ujar Duana dalam keterangannya Selasa lalu.
Aplikasi Srikandi: Solusi Digital untuk Efisiensi
Srikandi, atau Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi, menjadi kunci strategi penghematan ini. Aplikasi ini memungkinkan pengelolaan arsip dan surat-menyurat secara elektronik, mengurangi ketergantungan pada kertas. "Jadi urusan surat-menyurat antar-kabupaten, provinsi, sampai ke kementerian sudah paperless," tambah Duana.
Implementasi penuh sistem paperless melalui aplikasi Srikandi direncanakan mulai Maret 2025. Dispussip Kulon Progo berkomitmen untuk mengurangi penggunaan kertas secara signifikan. Untuk mendukung transisi ini, Dispussip Kulon Progo telah dan akan terus melakukan bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan penggunaan aplikasi Srikandi secara virtual. Hal ini juga sekaligus menekan biaya operasional pelatihan.
Penghematan Dorong Inovasi di Sektor Pemerintahan
Tidak hanya Dispussip, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kulon Progo juga menerapkan strategi serupa. Kepala BKPSDM Kulon Progo, Sudarmanto, mengungkapkan bahwa rapat koordinasi kini lebih banyak dilakukan secara virtual. Hal ini turut berkontribusi pada penghematan anggaran ATK.
Sudarmanto melihat penghematan anggaran ATK dan kegiatan rapat sebagai peluang untuk meningkatkan inovasi dan digitalisasi di lingkungan kepegawaian. "Justru penghematan tersebut menjadi peluang kami untuk meningkatkan digitalisasi kepegawaian," tegas Sudarmanto. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di pemerintahan Kulon Progo.
Kesimpulan: Menuju Pemerintahan yang Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan
Penggunaan aplikasi Srikandi oleh Dispussip Kulon Progo dan langkah-langkah serupa di BKPSDM menunjukkan komitmen nyata dalam mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya berhasil memangkas anggaran ATK secara signifikan, tetapi juga mendorong transformasi digital di pemerintahan Kulon Progo. Langkah ini patut diapresiasi sebagai contoh baik bagi daerah lain dalam mengelola anggaran dan menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang efisien dan ramah lingkungan.
Ke depannya, diharapkan lebih banyak instansi pemerintah yang dapat mengikuti jejak Kulon Progo dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sekaligus mengurangi beban anggaran dan dampak lingkungan. Dengan demikian, pemerintahan yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan dapat terwujud.