DLH Biak Numfor Perluas TPA Aibyouki, Dorong Pengolahan Sampah Terpadu
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menambah luas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Aibyouki dan berkomitmen menerapkan teknologi sanitary landfill serta edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah. Langkah terbaru yang diambil adalah perluasan areal Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Aibyouki untuk mendukung pengolahan sampah terpadu. Perluasan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Kepala DLH Biak Numfor, Iwan Ismulyanto, menjelaskan bahwa reformasi sistem TPA merupakan langkah krusial dalam mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Reformasi sistem TPA menjadi langkah awal yang krusial, termasuk penerapan teknologi sanitary landfill," ujar Kepala DLH Biak Numfor Iwan Ismulyanto, Kamis. Pernyataan ini menekankan pentingnya penerapan teknologi modern dalam pengelolaan sampah untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan perluasan TPA dan penerapan teknologi baru, diharapkan pengelolaan sampah di Biak Numfor akan semakin efektif dan ramah lingkungan.
Teknologi sanitary landfill dipilih karena sistem ini melibatkan pembuangan dan penimbunan sampah di area yang telah dirancang khusus dengan lapisan kedap air. Hal ini bertujuan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan melindungi sumber daya air tanah. Namun, Iwan Ismulyanto juga menekankan bahwa infrastruktur yang memadai saja tidak cukup. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini.
Pentingnya Edukasi dan Partisipasi Masyarakat
Salah satu fokus utama DLH Biak Numfor adalah edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah. Program pemilahan sampah dari rumah tangga menjadi prioritas utama. Dengan memilah sampah dari sumbernya, proses pengolahan sampah di TPA akan menjadi lebih efisien dan efektif. Masyarakat diajak untuk berperan aktif dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.
Selain pemilahan sampah, DLH Biak Numfor juga memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pengolahan limbah organik menjadi kompos. "Selain itu, warga juga perlu diberikan pelatihan menjadikan limbah sampah menjadi kompos tanaman skala rumah tangga," kata Iwan Ismulyanto. Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat, yaitu pupuk kompos untuk tanaman.
Pemahaman masyarakat tentang fungsi TPA juga menjadi aspek krusial. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, TPA seharusnya berfungsi sebagai tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman. DLH Biak Numfor berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar memahami fungsi TPA ini dan ikut serta menjaga kebersihan lingkungan.
Inovasi Teknologi dan Penghargaan Adipura
DLH Biak Numfor berkomitmen untuk terus berinovasi dalam teknologi pengolahan sampah di TPA Aibyouki. Tujuannya adalah untuk menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih. "Kami terus berupaya melakukan inovasi teknologi pengolahan sampah di TPA sehingga dapat menjaga lingkungan yang sehat dan bersih," harap Iwan Ismulyanto. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
Sebagai bukti keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan, Kabupaten Biak Numfor telah meraih penghargaan Adipura selama tujuh tahun berturut-turut hingga tahun 2024. Penghargaan ini menunjukkan komitmen dan kerja keras pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota. Prestasi ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di masa mendatang.
Dengan perluasan TPA Aibyouki, penerapan teknologi sanitary landfill, serta program edukasi yang komprehensif, Kabupaten Biak Numfor menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan di wilayah tersebut. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.