DPR Godok Rencana Batasi Anak Akses Medsos: Antara Manfaat dan Risiko
DPR RI akan mengkaji rencana pemerintah membatasi akses anak ke media sosial, mempertimbangkan potensi dampak positif dan negatifnya bagi perkembangan anak.

Jakarta, 23 Januari 2025 - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa DPR akan cermat mengkaji rencana pemerintah untuk membatasi akses anak ke media sosial. Keputusan diambil setelah berdiskusi dengan komite terkait untuk memastikan kebijakan tepat dan efektif.
Dasco menekankan pentingnya diskusi mendalam sebelum mengambil keputusan. Pembatasan akses media sosial bagi anak berpotensi kontroversial jika tidak dikaji secara matang dan menyeluruh. Ia memastikan rencana ini sudah dibahas dalam rapat pimpinan DPR baru-baru ini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menginformasikan bahwa pemerintah akan menggelar rapat kabinet untuk membahas rencana pembatasan tersebut. Pemerintah menyadari adanya sisi positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan secara seksama sebelum mengambil langkah final.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menambahkan bahwa kementeriannya tengah mempelajari rencana tersebut, termasuk mencontoh kebijakan serupa di Australia. Pihaknya mengakui keberadaan dampak positif dan negatif media sosial, serta banyaknya keluhan terkait dampak negatifnya.
Langkah pemerintah ini juga mendapat perhatian dari Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, membahas rencana perlindungan anak di ruang digital. Hafid menyatakan pemerintah tengah mempertimbangkan pembuatan regulasi untuk melindungi anak di dunia digital, serta menyiapkan regulasi yang lebih kuat di masa mendatang.
Pemerintah tampaknya akan menerbitkan regulasi tahap awal sebagai langkah antisipasi, sembari menyiapkan regulasi yang lebih komprehensif. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyeimbangkan manfaat dan risiko penggunaan media sosial bagi anak.
Pembahasan rencana pembatasan akses anak ke media sosial ini menyoroti tantangan kompleks dalam era digital. Diperlukan keseimbangan antara melindungi anak dari potensi dampak negatif media sosial dan memastikan mereka tetap dapat memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dan perkembangan positif.
Kesimpulannya, rencana pemerintah dan DPR untuk membatasi akses anak ke media sosial masih dalam tahap kajian intensif. Proses ini melibatkan berbagai pihak dan mempertimbangkan berbagai aspek, bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan kondusif bagi anak Indonesia.